JAKARTA – detik35.Com
Pemerintah Republik Indonesia menegaskan komitmen kuat dalam mendukung pembangunan Sekolah Rakyat (SR) sebagai salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan akses pendidikan yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Komitmen ini diperkuat melalui penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 yang menjadi landasan pelaksanaan program tersebut.
Komitmen bersama tersebut disampaikan dalam kegiatan Silaturahmi Bersama Para Orang Tua dan Calon Siswa Sekolah Rakyat Tahap I yang digelar di Sentra Handayani, Jakarta Timur, pada Minggu (29/6/2025).
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo (@dody_hanggodo), Menteri Sosial Gus Ipul (@gusipul_id), dan Wakil Menteri Sosial Gus Jabo (@gus_jabo).
Dalam sambutannya, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat merupakan bagian penting dari upaya pemerintah mewujudkan pemerataan pendidikan dan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
"Program Sekolah Rakyat ini adalah wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan rakyat kecil. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dalam mendapatkan pendidikan berkualitas,” ujar Teddy.
Sebagai bagian dari pelaksanaan program ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan mandat khusus untuk mendukung penyediaan sarana dan prasarana strategis.
Melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis, Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran khusus untuk pelaksanaan renovasi dan pembangunan Sekolah Rakyat di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di daerah yang memiliki keterbatasan akses pendidikan.
Menteri PUPR Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa progres fisik pembangunan dan renovasi Sekolah Rakyat Tahap I secara nasional saat ini telah mencapai 83 persen.
"Kami menargetkan seluruh kegiatan renovasi dan pembangunan tahap pertama ini dapat rampung sepenuhnya pada bulan Juli 2025. Kami terus mengawal pelaksanaan di lapangan agar tepat waktu dan tepat mutu,” tegas Dody.
Sementara itu, Menteri Sosial Gus Ipul menambahkan bahwa Sekolah Rakyat tidak hanya dibangun secara fisik, tetapi juga dirancang untuk memberikan pendidikan yang inklusif dan memfasilitasi kebutuhan anak-anak dari keluarga kurang mampu, termasuk dukungan beasiswa dan bantuan sosial.
"Program ini bukan sekadar bangunan sekolah, tetapi sebuah gerakan sosial untuk membuka akses pendidikan yang adil dan merata,” kata Gus Ipul.
Wakil Menteri Sosial Gus Jabo turut mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk para orang tua, untuk bersama-sama menjaga dan mendukung keberlangsungan Sekolah Rakyat sebagai aset pendidikan bersama.
Program Sekolah Rakyat Tahap I ditargetkan meliputi ratusan titik renovasi dan pembangunan sekolah di berbagai provinsi dengan prioritas daerah terpencil, terluar, dan terpinggirkan. Pemerintah memastikan bahwa proses pembangunan dilakukan secara terintegrasi, cepat, dan transparan.
Dengan komitmen lintas kementerian dan dukungan penuh dari masyarakat, pemerintah berharap Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi nyata dalam mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua anak bangsa.(Red)