Rotasi Besar Akhir Tahun 2025, Wakapolda hingga Sejumlah Kapolres di Riau Dimutasi Polri
![]() |
| Rotasi Besar Akhir Tahun 2025, Wakapolda hingga Sejumlah Kapolres di Riau Dimutasi Polri |
JAKARTA ,detik35.Com - Menjelang berakhirnya tahun 2025, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali melakukan mutasi dan rotasi besar-besaran terhadap jajaran pejabatnya. Kebijakan ini mencakup pergeseran sejumlah pejabat tinggi (pati) hingga pejabat menengah (pamen) yang menduduki posisi strategis, baik di tingkat Mabes Polri maupun di wilayah kewilayahan.
Mutasi tersebut merupakan bagian dari dinamika organisasi Polri yang secara rutin dilakukan untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan, meningkatkan kinerja institusi, serta sebagai sarana pembinaan karier personel. Rotasi jabatan juga dinilai penting untuk menghadirkan semangat baru, memperkuat pengawasan internal, serta menyesuaikan kebutuhan organisasi dengan tantangan keamanan yang terus berkembang.
Di lingkungan Kepolisian Daerah (Polda) Riau, mutasi kali ini terbilang cukup signifikan. Sejumlah jabatan strategis mengalami pergantian, mulai dari Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) hingga lima Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) di wilayah hukum Polda Riau. Pergantian ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas pengamanan dan pelayanan kepolisian kepada masyarakat.
Dasar mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2781/XII/KEP./2025, ST/2781 B/XII/KEP./2025, dan ST/2781 C/XII/KEP./2025 yang ditandatangani pada 15 Desember 2025. Melalui surat telegram itu, Kapolri secara resmi menetapkan pemberhentian dan pengangkatan pejabat baru di sejumlah satuan kerja.
Mutasi ini juga dilakukan dalam rangka menghadapi berbagai agenda strategis, termasuk pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di daerah. Provinsi Riau sendiri dikenal memiliki tantangan keamanan yang cukup kompleks, mulai dari persoalan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), konflik agraria, hingga kejahatan lintas wilayah.
Dengan adanya rotasi ini, para pejabat yang baru dilantik diharapkan dapat segera beradaptasi dengan lingkungan tugasnya masing-masing serta melanjutkan program-program prioritas yang telah berjalan. Selain itu, para pejabat baru juga diharapkan mampu memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, TNI, serta elemen masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Polri menegaskan bahwa mutasi dan rotasi jabatan merupakan hal yang wajar dalam tubuh organisasi sebagai bentuk penyegaran dan peningkatan profesionalisme. Langkah ini juga dimaksudkan untuk memastikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat berjalan optimal, transparan, dan berorientasi pada penegakan hukum yang berkeadilan.
Dengan bergantinya sejumlah pejabat strategis di Polda Riau, publik berharap kehadiran pimpinan baru dapat membawa perubahan positif, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri, serta memperkuat upaya penegakan hukum dan perlindungan masyarakat di Bumi Lancang Kuning.(Red)
