Wakapolri Tegaskan Puslitbang Harus Jadi Api Perubahan Polri

Wakapolri Tegaskan Puslitbang Harus Jadi Api Perubahan Polri

Bogor – detik35.Com - Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., menegaskan pentingnya peran Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri sebagai motor penggerak perubahan di tubuh institusi Polri.

Hal tersebut disampaikan Wakapolri saat melakukan kunjungan kerja ke Puslitbang Polri di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Rabu (12/11). Dalam arahannya, ia menekankan bahwa lembaga penelitian harus “urip, hidup, dan dinamis”, serta menjadi api perubahan Polri menuju organisasi modern, responsif, dan berbasis ilmu pengetahuan.

 “Puslitbang harus urip, hidup, dan turun. Harus hadir di tengah masyarakat, di ruang pelayanan, di tempat anggota bertugas. Riset tidak boleh berhenti di laboratorium. Ia harus menyentuh realitas, mendengar keluhan publik, dan melihat tantangan langsung di lapangan,” tegas Wakapolri.

Menurut Komjen Dedi, riset memiliki peran strategis dalam mendorong reformasi Polri secara ilmiah dan terukur. Ia mengungkapkan bahwa salah satu alasan Komisi Percepatan Reformasi Polri—yang dibentuk langsung oleh Presiden Republik Indonesia—menjadikan Puslitbang sebagai lokasi kunjungan perdana adalah karena perbaikan institusi harus dimulai dari basis pengetahuan dan riset yang kuat.

“Setiap kebijakan Polri harus dapat diuji secara ilmiah. Puslitbang adalah laboratorium kebijakan dan pusat inovasi yang memastikan setiap langkah Polri selaras dengan kebutuhan masyarakat dan kemajuan teknologi,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Wakapolri juga meninjau sejumlah fasilitas, antara lain Laboratorium Elektronika, Alpalhankam (Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan), Persenjataan, serta Laboratorium Transportasi milik Puslitbang Polri. Ia mengapresiasi kemajuan yang dicapai lembaga tersebut, terutama dalam pengembangan sarana pengujian alat dan teknologi kepolisian berbasis digital serta penguatan riset di bidang pelayanan publik dan empati sosial.

Wakapolri menilai, keberadaan Puslitbang harus menjadi pusat unggulan riset dan inovasi Polri, yang tidak hanya menghasilkan temuan akademik, tetapi juga rekomendasi konkret bagi peningkatan kualitas pelayanan, tata kelola organisasi, dan sistem keamanan nasional.

 “Kita hidup di era disrupsi digital. Polri harus bertransformasi dari organisasi reaktif menjadi organisasi berbasis prediksi dan analisis ilmiah. Itulah tugas utama Puslitbang—menjadi sumber ilmu, data, dan solusi,” tegasnya lagi.

Selain memberikan arahan, Wakapolri juga berdialog langsung dengan para peneliti dan staf Puslitbang Polri. Ia mendorong agar seluruh personel memperkuat kolaborasi dengan lembaga penelitian lain, universitas, serta mitra strategis pemerintah dan swasta guna mempercepat transformasi Polri menuju institusi yang modern, transparan, dan dipercaya publik.

Kunjungan ini sekaligus menjadi bentuk dukungan pimpinan Polri terhadap upaya penguatan evidence-based policy making, di mana setiap kebijakan dan inovasi Polri berlandaskan riset, data empiris, serta kebutuhan nyata masyarakat.(Red)