Pria Asal Jambi Nekat Loncat dari KMP Mulawarman di Perairan Lampung Selatan, Diduga Alami Depresi
![]() |
Pria Asal Jambi Nekat Loncat dari KMP Mulawarman di Perairan Lampung Selatan, Diduga Alami Depresi |
Lampung Selatan – detik35.Com - Aksi nekat dilakukan oleh seorang pria bernama Widhi Pujianto (42), warga asal Provinsi Jambi, yang meloncat dari Kapal Motor Penyeberangan (KMP) SMS Mulawarman saat kapal tengah berlayar di perairan Lampung Selatan, Senin malam (13/10/2025).
Beruntung, nyawa Widhi berhasil diselamatkan oleh nelayan yang kebetulan sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Korban kemudian dievakuasi ke daratan dan langsung dibawa ke Puskesmas Bakauheni untuk mendapatkan perawatan medis. Saat ini, kondisinya dilaporkan stabil namun masih lemah, dan masih berada di ruang perawatan puskesmas.
Menurut keterangan pihak kepolisian, peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh ABK (anak buah kapal) yang melihat seseorang melompat ke laut dari dek penumpang bagian belakang kapal. ABK kemudian segera melapor kepada nahkoda kapal, dan pihak kapal langsung melakukan koordinasi dengan Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni) untuk melakukan pencarian bersama nelayan setempat.
Kepala KSKP Bakauheni, AKP Edy Saputro, mengatakan bahwa hasil penyelidikan awal dan keterangan dari pihak keluarga menunjukkan bahwa korban diduga mengalami depresi berat sebelum kejadian.
“Dari hasil keterangan keluarga korban, diketahui bahwa yang bersangkutan mengalami depresi. Informasinya, korban mengalami tekanan batin karena permasalahan rumah tangga. Istrinya diduga sudah berpisah, dan hal itu membuat korban murung dan sering menyendiri,” ujar AKP Edy Saputro, Selasa (14/10/2025).
Edy menambahkan, sebelum peristiwa itu terjadi, Widhi diketahui sedang dalam perjalanan dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Selama di atas kapal, korban sempat terlihat duduk sendirian dan beberapa kali menatap ke arah laut, sebelum akhirnya meloncat secara tiba-tiba tanpa diketahui motif pasti oleh penumpang lain.
Setelah berhasil diselamatkan, polisi juga telah menghubungi pihak keluarga korban untuk mendampingi proses perawatan dan pemeriksaan lebih lanjut. Aparat masih melakukan pendalaman terkait kondisi psikologis korban dan kemungkinan adanya faktor lain yang memicu tindakan nekat tersebut.
Pihak KSKP Bakauheni juga mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan kondisi mental anggota keluarga masing-masing, terutama bagi mereka yang sedang menghadapi masalah berat.
“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Jika ada keluarga atau teman yang menunjukkan gejala depresi, sebaiknya segera diajak bicara dan diberikan pendampingan, jangan dibiarkan sendiri,” tambah Edy.(Saipul Anwar)