15 Siswa SMA di Lampung Tengah Diduga Keracunan Makanan Program Makan Bergizi Gratis
![]() |
15 Siswa SMA di Lampung Tengah Diduga Keracunan Makanan Program Makan Bergizi Gratis |
Lampung Tengah — detik35. Com - Sebanyak 15 siswa SMA Negeri 1 Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, mengalami gejala diduga keracunan makanan usai mengonsumsi hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah pada Senin, 6 Oktober 2025.
Peristiwa tersebut sontak membuat panik pihak sekolah dan orang tua siswa. Para korban segera mendapatkan pertolongan pertama sebelum dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Camat Punggur, Awet Agung Rifai, yang turun langsung ke lokasi, membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, sebagian siswa mengeluhkan mual, pusing, dan muntah setelah makan siang yang disediakan dari program MBG.
“Ada sekitar 15 atau 16 siswa yang mengalami gejala. Lima orang dirawat di Klinik Azizah, empat di Rumah Sakit Ahmad Yani Metro, dan sisanya mendapatkan penanganan di sekolah oleh tenaga medis dari Puskesmas Punggur,” ujar Awet Agung Rifai.
Ia menambahkan, kondisi seluruh siswa kini berangsur membaik. Namun, pihaknya tetap menunggu hasil pemeriksaan dari petugas kesehatan untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.
Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Lampung Tengah bersama tim dari Puskesmas Punggur telah mengambil sampel makanan dan minuman dari dapur penyedia MBG di sekolah tersebut untuk diuji di laboratorium.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, menyebutkan bahwa investigasi dilakukan untuk memastikan keamanan pangan dalam setiap penyediaan makanan program MBG.
“Kami sudah menurunkan tim ke lapangan untuk menelusuri sumber makanan dan bahan yang dikonsumsi siswa. Hasil uji laboratorium akan menentukan apakah ini benar kasus keracunan makanan atau bukan,” ujarnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program prioritas pemerintah pusat yang dilaksanakan di seluruh Indonesia, termasuk di Lampung Tengah. Program ini menyasar kelompok rentan seperti pelajar, ibu hamil, dan balita dengan tujuan meningkatkan gizi masyarakat.
Pemerintah daerah diminta memperketat pengawasan terhadap setiap dapur penyedia MBG agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami berharap pihak sekolah dan penyelenggara MBG benar-benar menjaga kebersihan dan mutu makanan. Ini menjadi evaluasi agar pelaksanaan program berjalan aman dan tepat sasaran,” tegas Awet Agung Rifai.
Hingga berita ini diturunkan, para siswa yang sempat dirawat di rumah sakit masih dalam pemantauan tim medis, sementara pihak sekolah bekerja sama dengan dinas terkait untuk memastikan keamanan konsumsi berikutnya.(saipul Anwar)