Jakarta –detik35.com.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat tambahan anggaran besar pada tahun anggaran 2026. Dari sebelumnya hanya menerima pagu indikatif Rp3,61 triliun, alokasi anggaran KKP kini meningkat tajam menjadi Rp13 triliun.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan apresiasi kepada Komisi IV DPR RI atas dukungan yang membuat lonjakan ini dapat terealisasi. “Setelah empat tahun, baru kali ini KKP mendapatkan kenaikan anggaran signifikan, dari Rp3,6 triliun pada pagu indikatif menjadi Rp13 triliun pada pagu anggaran 2026,” ujar Trenggono dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Rincian anggaran KKP tahun depan bersumber dari rupiah murni Rp12,3 triliun, pinjaman dan hibah luar negeri Rp278 miliar, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp74 miliar, Badan Layanan Umum (BLU) Rp217 miliar, serta Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp87 miliar. Sebagian besar, yakni Rp12,7 triliun, diprioritaskan untuk belanja pegawai, operasional, serta program-program prioritas nasional.
Program prioritas meliputi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, pengembangan pergaraman nasional, revitalisasi tambak udang rakyat, pembangunan kawasan tambak udang terintegrasi, serta pengembangan budidaya rumput laut, lobster, dan bawal bintang. KKP juga akan memperkuat laboratorium jaminan mutu, pendidikan, layanan publik, hingga pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.
Berdasarkan alokasi per unit kerja eselon I, Ditjen Perikanan Tangkap memperoleh porsi terbesar sebesar Rp6,25 triliun, disusul Ditjen Perikanan Budidaya Rp1,15 triliun, Ditjen PSDKP Rp1,04 triliun, serta Ditjen Pengelolaan Kelautan Rp1,39 triliun. Selain itu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan menerima Rp1,39 triliun, dan Badan Pengendalian serta Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Rp530,3 miliar.
Trenggono menegaskan tambahan anggaran ini akan diarahkan untuk mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Target utama KKP pada 2026 mencakup perluasan kawasan konservasi perairan hingga 30,7 juta hektare, peningkatan produksi perikanan menjadi 25,84 juta ton, produksi garam 2,5 juta ton, ekspor hasil perikanan senilai US$6,7 miliar, serta pertumbuhan PDB sektor perikanan di kisaran 4–6 persen.(Red)