Geledah Rumah Mantan Gubernur Lampung, Kejati Sita Aset Rp38,5 Miliar

 

Bandarlampung – detik35. Com

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung terus mengembangkan penyidikan kasus dugaan korupsi pengelolaan dana Participating Interest (PI) 10 persen pada wilayah kerja Offshore South East Sumatera (WK OSES) senilai Rp266 miliar.

Rabu (3/9/2025), tim penyidik menggeledah kediaman mantan Gubernur Lampung periode 2019–2024, Arinal Djunaidi, di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Kedaton, Kota Bandarlampung. Dari penggeledahan itu, aparat menyita beragam barang berharga yang nilainya ditaksir mencapai lebih dari Rp38,5 miliar.

Aspidsus Kejati Lampung, Armen Wijaya, merinci aset yang disita terdiri dari tujuh unit mobil senilai Rp3,5 miliar, 645 gram emas senilai Rp1,29 miliar, uang tunai dalam bentuk rupiah dan valuta asing sebesar Rp1,35 miliar, deposito di beberapa bank senilai Rp4,4 miliar, serta 29 sertifikat tanah dengan nilai taksiran Rp28 miliar.

“Seluruh barang bukti tersebut telah diamankan untuk kepentingan proses penyidikan. Jika ditotal, nilainya mencapai Rp38,5 miliar lebih,” ujar Armen dalam konferensi pers, Kamis (4/9/2025) malam.

Lebih lanjut, Armen menegaskan bahwa penyidik masih menelusuri aliran dana PI 10 persen senilai 17,2 juta dolar AS yang diterima Pemerintah Provinsi Lampung melalui PT Lampung Energi Berjaya (PT LEB), anak usaha BUMD PT Lampung Jasa Utama (PT LJU).

Sejauh ini, sebanyak 40 saksi telah dimintai keterangan, termasuk Arinal Djunaidi yang hadir memenuhi panggilan penyidik pada Kamis siang. Pemeriksaan terhadap mantan Ketua DPD Golkar Lampung itu berlangsung hingga malam hari di ruang tindak pidana khusus Kejati Lampung.

“Kami akan terus mendalami kasus ini, menelusuri aliran dana, dan segera memanggil pihak-pihak terkait lainnya. Perkembangan penyidikan akan kami sampaikan secara berkala,” pungkas Armen.(Red/Saipul Anwar)