Jakarta – detik35.com
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar) terus mendorong transformasi sektor pariwisata menuju arah yang lebih berkelanjutan. Bekerja sama dengan Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO), Kemenpar meluncurkan program pelatihan yang menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pariwisata untuk memperkuat praktik bisnis ramah lingkungan.
Program bertajuk Training of Trainers (ToT) ini digelar di Yogyakarta pada 16–22 Juni 2025, dan diikuti oleh 22 pelaku pariwisata dari berbagai daerah yang aktif dalam penyelenggaraan pelatihan. Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah konkret pemerintah dalam mendorong transisi menuju ekonomi hijau dan sirkular.
“Pelatihan ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan ekonomi hijau yang inklusif, tangguh, dan kaya lapangan kerja,” ujar Ika Kusuma Permana Sari, Asisten Deputi Bidang Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kemenpar, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Selama pelatihan, para peserta mendapatkan pembekalan tentang strategi membangun usaha pariwisata yang ramah lingkungan, manajemen keuangan untuk UMKM, serta penerapan praktik bisnis hijau yang konkret dan relevan di lapangan.
Dari 22 peserta, akan dipilih 12 orang sebagai calon pelatih utama. Mereka akan diberi mandat untuk melatih dan mendampingi sekitar 100 UMKM di wilayah strategis Borobudur-Yogyakarta-Prambanan. UMKM ini mencakup berbagai jenis usaha, mulai dari akomodasi, kuliner, kerajinan, paket wisata, hingga pengolahan limbah.
“Harapannya, para pelatih utama ini bisa menjadi katalisator perubahan di tingkat akar rumput. Mereka akan mendampingi langsung pelaku UMKM agar mampu menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan,” tambah Ika.
Lebih jauh, Ika menegaskan bahwa kolaborasi antara Kemenpar dan ILO tidak hanya sebatas pelatihan, tetapi juga untuk membangun ekosistem pengusaha yang memiliki kesadaran lingkungan tinggi dalam menjalankan bisnis pariwisata.
“Melalui penguatan kapasitas yang komprehensif, kami ingin memastikan bahwa praktik bisnis hijau bisa diterapkan secara berkelanjutan untuk memperkuat daya saing UMKM di industri pariwisata,” pungkasnya.(Red)