.gif)
JAKARTA – detik35.com
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin rapat terbatas yang digelar secara virtual pada Selasa (17/6/2025), membahas status kepemilikan empat pulau di wilayah perbatasan antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Dalam rapat yang berlangsung melalui telekonferensi, pemerintah akhirnya memutuskan bahwa keempat pulau yang selama ini menjadi objek tarik ulur—Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek—resmi masuk ke wilayah administratif Provinsi Aceh.
Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang menegaskan bahwa keputusan tersebut telah melalui kajian administratif dan yuridis, dengan dasar dokumen resmi yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Aceh.
“Keempat pulau itu masuk ke dalam wilayah Provinsi Aceh, sesuai dengan dokumen yang dimiliki oleh pemerintah, termasuk dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Sekretariat Negara,” ujar Prasetyo dalam konferensi pers usai rapat.
Pemerintah berharap keputusan ini mengakhiri berbagai spekulasi dan dinamika yang sempat berkembang di masyarakat, khususnya di perbatasan kedua provinsi.
“Kami ingin penegasan ini menjadi solusi yang adil dan menjaga stabilitas sosial serta administrasi pemerintahan di wilayah perbatasan,” kata Prasetyo.
Rapat terbatas tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution.
Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemprov Sumatera Utara terkait keputusan ini, sejumlah pengamat menilai bahwa penyelesaian administratif semacam ini harus dibarengi dengan dialog lintas daerah dan penguatan koordinasi antar instansi, guna mencegah gesekan horizontal di masyarakat.(Red)
