Jakarta, detik35.Com
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi membuka Indo Defence 2024 Expo & Forum yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Acara yang menjadi ajang strategis industri pertahanan regional dan global ini dihadiri oleh delegasi militer, pejabat tinggi pertahanan, serta pelaku industri dari puluhan negara.
Dalam sambutan pembukaannya, Presiden Prabowo—yang juga mantan Menteri Pertahanan—menegaskan bahwa pertahanan yang kuat bukanlah bentuk agresi, melainkan benteng terakhir dalam menjaga kedaulatan dan keselamatan bangsa.
"Kita tidak mencari musuh. Kita tidak berniat menjadi kekuatan militer global. Tapi kita tidak akan membiarkan satu jengkal pun tanah air ini diremehkan," tegas Presiden Prabowo dari atas podium yang dikelilingi perwakilan angkatan bersenjata dan duta besar negara sahabat.
Presiden Prabowo secara lugas menyampaikan bahwa Indonesia tetap memegang teguh prinsip nonblok dan netralitas dalam dinamika geopolitik internasional. Dalam situasi global yang semakin kompleks—ditandai oleh ketegangan kawasan dan meningkatnya belanja militer—Indonesia justru menegaskan sikap sebagai jembatan perdamaian, bukan kutub konflik.
"Kita tidak ingin menjadi alat dari kekuatan mana pun. Kita memilih berdiri di atas kaki sendiri, menjalin persahabatan dengan semua bangsa, dan menolak politik konfrontatif,” ujarnya di hadapan para tamu undangan internasional.
Lebih jauh, Presiden mengajak seluruh negara untuk menjadikan sektor pertahanan bukan sebagai ajang perlombaan kekuatan semata, melainkan sebagai sarana kolaborasi dalam membangun kemakmuran dan keamanan dunia.
“Perang bukanlah pilihan kita. Tapi bila kedaulatan terganggu, bangsa Indonesia tidak akan mundur. Kami akan berdiri tegak—bersama rakyat, membela Tanah Air sampai titik darah terakhir,” ucapnya dengan nada penuh keyakinan.
Pernyataan ini disambut tepuk tangan panjang, mencerminkan bahwa posisi Indonesia sebagai negara nonblok tetap dihormati dan diperhitungkan dalam peta geopolitik global.
Indo Defence 2024 Expo & Forum sendiri merupakan salah satu pameran industri pertahanan terbesar di Asia Tenggara, yang menampilkan inovasi teknologi militer, pertahanan siber, hingga sistem tempur masa depan. Forum ini juga menjadi ruang diplomasi pertahanan di mana negara-negara saling bertukar pandangan mengenai isu keamanan global.
Pameran ini berlangsung hingga 14 Juni 2025, menghadirkan ratusan perusahaan pertahanan dari dalam dan luar negeri, termasuk delegasi dari negara-negara sahabat dan mitra strategis Indonesia.(Red/Adiba)