-->

Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tangan Peternak Udang Putus Diterkam Buaya

| May 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-30T10:44:47Z

 

OKI, Sumatera Selatan ,detik35.Com

 Malam yang sunyi di Desa Bumi Pratama Mandira, Kecamatan Sungai Menang, berubah mencekam pada Selasa (27/5/2025) pukul 21.00 WIB, ketika Herman (46), seorang peternak udang, menjadi korban serangan buaya saat hendak mengambil air di kanal depan rumahnya. Serangan tersebut nyaris merenggut nyawanya—tangan kanan Herman putus, tubuhnya dipenuhi luka, dan ia kini harus menatap sisa hidupnya sebagai korban amputasi.


Serangan itu bukan hanya tragedi pribadi, tapi juga menjadi alarm keras bagi ribuan warga yang hidup berdampingan dengan ekosistem perairan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Camat Sungai Menang, Eka Mardia, membenarkan insiden tersebut dan mengungkapkan bahwa Herman menderita luka serius di bagian dada dan jari-jari tangan, selain amputasi pada lengan kanan.


>“Iya benar, ada warga yang tangannya diterkam buaya saat hendak mengambil air. Saat ini korban masih dalam perawatan,” kata Eka saat dikonfirmasi pada Kamis (29/5/2025).


Setelah diserang, Herman dilarikan ke RS Penawar Medika di Lampung dan langsung menjalani operasi. Meski luka-lukanya parah, pihak kecamatan menyatakan kondisi Herman mulai membaik pada Kamis pagi. Namun, pemulihan fisik hanya satu sisi dari luka yang harus ia tanggung. Kehilangan anggota tubuh dan trauma mendalam menjadi beban jangka panjang yang tak kalah berat.


Desa tempat tinggal Herman berada dekat kanal besar yang menjadi habitat alami buaya. Wilayah OKI memang dikenal memiliki ekosistem rawa dan kanal luas yang seringkali menjadi lokasi konflik antara manusia dan satwa liar. Meski bukan insiden pertama, laporan mitigasi nyata dari pihak berwenang hingga kini belum terdengar.


Sementara itu, warga sekitar kerap mengandalkan kanal tersebut sebagai sumber air sehari-hari—ironi yang mengancam keselamatan mereka sendiri. Tidak ada pagar pengaman, tidak ada peringatan visual, bahkan sistem pengawasan dini terhadap keberadaan buaya pun nihil.


Serangan terhadap Herman harusnya menjadi titik balik. Pemerintah daerah, khususnya Pemkab OKI dan BKSDA Sumsel, perlu lebih dari sekadar imbauan. Peta sebaran buaya, sistem peringatan dini, edukasi masyarakat, dan pemasangan rambu-rambu peringatan di titik rawan perlu menjadi standar minimum mitigasi.


Warga Sungai Menang dan sekitarnya berhak atas rasa aman di lingkungan tempat tinggal mereka. Sampai kapan keselamatan publik dikorbankan dalam ketidakpastian antara konservasi dan perlindungan manusia? .(Red)

×
Berita Terbaru Update