Buleleng, detik35.com
Sebuah video viral yang menunjukkan kemeriahan pesta kelulusan siswa SMKN 1 Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, memicu kontroversi publik. Dalam video tersebut tampak adanya penyewaan DJ dan pesta ala klub malam, yang disebut-sebut berlangsung dalam rangka merayakan kelulusan siswa kelas XII. Kejadian ini dengan cepat menyita perhatian tokoh publik, termasuk anggota DPD RI asal Bali, Dr. Arya Wedakarna (AWK).
Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Rabu (7/5), Arya menyampaikan kritik tajam terhadap kegiatan tersebut. “Tunggu AWK sidak ke sekolah yg doyan party… Bali sedang prihatin sing ada ekonomi mejalan, kok bisa bisanya perpisahan sekolah begini,” tulis Arya.
Kritik Tajam dan Isyarat Sidak
Menurut Arya, acara tersebut mencerminkan minimnya kepekaan sosial di tengah perjuangan masyarakat Bali yang masih berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi pascapandemi dan lesunya sektor pariwisata. Ia menilai pesta dengan menghadirkan DJ dan suasana yang menyerupai hiburan malam bukanlah bentuk perayaan yang patut diselenggarakan di lingkungan pendidikan.
AWK juga mengisyaratkan akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah tersebut. Hal ini dianggap perlu untuk memastikan adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap kegiatan ekstrakurikuler dan budaya sekolah yang tidak mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal dan norma kepantasan.
Respons Publik dan Tantangan Bagi Dunia Pendidikan
Publik pun terbagi. Sebagian mengecam keras acara tersebut, menyebutnya sebagai cermin lunturnya nilai-nilai pendidikan dan moral. Namun ada pula pihak yang membela, menyebut bahwa siswa berhak merayakan kelulusan dengan cara yang menggembirakan, selama tidak melanggar hukum.
Kejadian ini memantik kembali perdebatan mengenai batasan kebebasan berekspresi di lingkungan sekolah serta perlunya peran aktif kepala sekolah dan komite dalam mengarahkan kegiatan siswa agar tetap berada dalam koridor etika dan budaya lokal Bali yang dikenal menjunjung tinggi kesederhanaan dan keharmonisan.(Redaksi)