.gif)
Jakarta – detik35.com
Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), secara mengejutkan membuka peluang untuk turut serta dalam bursa pemilihan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Meski belum menyatakan sikap secara resmi, Jokowi mengaku tengah mempertimbangkan secara serius kemungkinan tersebut, termasuk melakukan kalkulasi politik yang cermat sebelum mengambil langkah final.
“Saya tidak ingin terburu-buru. Semua harus dihitung secara matang, termasuk peluang menang dan dampaknya terhadap dinamika politik nasional,” ujar Jokowi dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Jumat (16/5).
Pernyataan ini sontak memicu spekulasi politik yang cukup tajam di tengah publik. Mengingat rekam jejak Jokowi yang sukses memenangi dua kali pemilihan presiden, keterlibatannya dalam perebutan posisi puncak di PSI dinilai bukan sekadar wacana belaka, tetapi bisa menjadi langkah strategis dalam menentukan arah politik pasca-2024.
Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak ingin mengambil risiko kalah dalam pertarungan internal partai. "Saya punya reputasi yang harus dijaga. Setelah dua kali menang dalam pilpres, tentu saya tidak ingin kalah hanya karena salah langkah dalam pemilihan ketua umum," tambahnya.
Sejumlah pengamat politik menilai, manuver ini bisa menjadi sinyal bahwa Jokowi tengah membangun basis kekuatan baru di luar partai pengusung tradisionalnya. PSI, yang dikenal sebagai partai muda dan progresif, dinilai cocok dengan citra kepemimpinan Jokowi yang dikenal dekat dengan kalangan milenial dan berorientasi pada reformasi birokrasi.
Hingga kini, elite PSI belum memberikan tanggapan resmi terkait kemungkinan Jokowi mencalonkan diri sebagai ketua umum. Namun, dinamika ini diprediksi akan menjadi sorotan tajam dalam beberapa bulan ke depan, seiring dengan agenda konsolidasi internal partai dan persiapan menuju Pemilu 2029.(Redaksi)
