.gif)
Muba, detik35.com
Skandal dugaan penyimpangan dana BOS di SMP Negeri 3 Sanga Desa terus menyeret sejumlah nama penting. Setelah mencuat dugaan mark up dan penggunaan dana pemeliharaan fiktif sebesar Rp 123.937.000, kini muncul indikasi keterlibatan oknum pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Banyuasin.
Informasi yang diterima redaksi detik35 menyebutkan bahwa Kepala Sekolah SMPN 3 Sanga Desa diduga telah dipanggil oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Muba. Dalam pertemuan tersebut, Kepala Sekolah diduga menyerahkan sejumlah uang yang kemudian akan didistribusikan kepada beberapa oknum wartawan sebagai “uang damai” agar pemberitaan dihentikan.
Lebih lanjut, oknum Sekretaris Dinas diduga memainkan peran sentral dalam proses “pengamanan” kasus ini, dengan harapan isu tersebut tidak sampai ke ranah penegakan hukum.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah tak memberikan penjelasan substansi, hanya menjawab singkat, “Tanya saja ke nomor ini, semua sudah dijelaskan dan diselesaikan.”
Respons tersebut dinilai sebagai bentuk penghindaran dan mencerminkan minimnya transparansi dari pihak sekolah.
Isu dugaan keterlibatan oknum pejabat dinas ini menuai kecaman luas dari masyarakat dan aktivis pendidikan di Muba. Mereka menilai, jika benar terjadi praktik suap dan kolusi antara kepala sekolah dan pejabat dinas, maka ini adalah bentuk pelanggaran serius terhadap etika dan hukum.
“Ini bukan hanya soal uang sekolah. Ini tentang rusaknya tata kelola pendidikan. Jika pejabat dinas ikut bermain, maka harus ada tindakan tegas,” ujar salah satu aktivis pendidikan lokal.
Masyarakat mendesak Inspektorat, Kejaksaan, dan aparat penegak hukum untuk turun tangan mengusut tuntas kasus ini, termasuk memeriksa oknum Sekretaris Dinas yang diduga terlibat.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Muba.
(Redaksi/Tim Investigasi detik35)
