.gif)
Jakarta, Detik35.com
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengambil langkah hukum serius dengan melaporkan lima individu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025), atas dugaan pencemaran nama baik yang berkaitan dengan tudingan ijazah palsu. Tindakan hukum ini diambil setelah beredarnya sejumlah konten digital yang dinilai menyebarkan informasi bohong dan menyerang kredibilitas pribadi Presiden.
Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menyatakan bahwa laporan tersebut disertai 24 video sebagai barang bukti utama. Video-video itu diduga kuat berisi fitnah, ujaran kebencian, dan tudingan yang tidak berdasar mengenai latar belakang pendidikan Presiden.
"Inisial para terlapor yang telah kami serahkan kepada penyidik adalah RS, RS, ES, T, dan K. Laporan ini bukan reaksi emosional, tapi langkah hukum untuk menjaga kehormatan lembaga kepresidenan serta menegakkan fakta," ujar Yakup kepada awak media di Markas Polda Metro Jaya.
Ia menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak akan membiarkan penyebaran hoaks yang bisa menyesatkan opini publik dan mengancam etika demokrasi. Yakup juga menambahkan bahwa semua data pendukung telah diserahkan ke penyidik dan pihaknya akan mengikuti proses hukum sesuai prosedur yang berlaku.
“Pak Jokowi percaya pada supremasi hukum. Kami hormati proses penyelidikan yang sedang berjalan dan akan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum,” tambah Yakup.
Laporan ini menjadi peringatan tegas terhadap siapa pun yang menyebarkan fitnah tanpa dasar. Dalam era keterbukaan informasi, Presiden menegaskan bahwa kebebasan berpendapat tetap harus tunduk pada tanggung jawab hukum dan moral.(Redaksi)
