Banjir Melanda 11 Kecamatan di Aceh Singkil, Infrastruktur Rusak Parah dan Warga Terancam Kelaparan

Banjir Melanda 11 Kecamatan di Aceh Singkil, Infrastruktur Rusak Parah dan Warga Terancam Kelaparan 


Aceh Singkil ,detik35.Com -  Kabupaten Aceh Singkil dilanda banjir besar sejak lebih dari sepekan terakhir. Bencana ini merendam permukiman, merusak sejumlah fasilitas publik, serta memutus akses transportasi di berbagai wilayah. Kondisi semakin mengkhawatirkan karena persediaan logistik bagi ribuan pengungsi hampir habis dan warga terancam kelaparan.

Banjir yang dipicu curah hujan tinggi melanda 11 kecamatan di Aceh Singkil. Air sungai yang meluap menyebabkan perkampungan terendam hingga lebih dari satu meter di beberapa lokasi. Data terbaru menyebutkan sekitar 21 ribu warga sempat mengungsi, mencari tempat aman di lokasi-lokasi pengungsian darurat yang disiapkan BPBD dan pemerintah daerah. Sebagian dari mereka kini pulang, meski situasi belum sepenuhnya pulih.

Di tengah kondisi tersebut, kebutuhan logistik menjadi masalah yang paling mendesak. Kepala BPBD Aceh Singkil, Husni, mengungkapkan bahwa stok bantuan yang tersedia hanya cukup hingga hari berikutnya.

“Stok logistik kami sisa untuk besok. Jika besok tidak datang, pengungsi terancam kelaparan,” ujar Husni dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

Husni menjelaskan bahwa keterlambatan distribusi logistik terjadi akibat kerusakan infrastruktur yang cukup parah. Sejumlah jalan desa, jembatan penghubung, dan akses utama menuju lokasi pengungsian rusak dan terputus, membuat truk pengangkut bantuan tidak dapat masuk.

“Banyak titik yang terisolasi. Jalan putus, jembatan rusak, dan beberapa daerah hanya bisa dijangkau menggunakan perahu karet. Ini yang membuat distribusi bantuan menjadi sangat lambat,” tambahnya.

Selain kekurangan makanan, warga juga dilaporkan mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Fasilitas sanitasi di posko pengungsian minim, meningkatkan risiko penyakit menular seperti diare, infeksi kulit, dan ISPA. Para relawan kesehatan terus melakukan pemeriksaan rutin, namun persediaan obat-obatan juga semakin terbatas.

Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil bersama BPBD, TNI/Polri, dan sejumlah organisasi kemanusiaan kini mempercepat proses inventarisasi kerusakan dan penanganan darurat. Bantuan dari provinsi dan pemerintah pusat tengah dalam perjalanan, namun masih menghadapi hambatan medan akibat banjir yang belum surut.

Sementara itu, warga di beberapa desa mengaku semakin khawatir dengan kondisi yang tak kunjung membaik. Mereka berharap pemerintah segera menemukan solusi cepat untuk membuka kembali akses jalan dan memperlancar pengiriman logistik.

“Yang paling kami butuhkan sekarang makanan dan air. Anak-anak sudah mulai rewel karena lapar,” ujar salah satu warga di Kecamatan Singkil Utara yang masih bertahan di lokasi pengungsian.

Hingga kini, pihak BPBD masih terus memantau perkembangan kondisi cuaca karena potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diprediksi masih dapat terjadi. Masyarakat diimbau tetap waspada dan tidak kembali ke rumah jika situasi belum memungkinkan.(Red)