KPAI: Kasus Penculikan Anak seperti Fenomena Gunung Es, Pengawasan Medsos Disorot

KPAI: Kasus Penculikan Anak seperti Fenomena Gunung Es, Pengawasan Medsos Disorot


Jakarta,detik35.Com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah, menyampaikan bahwa kasus penculikan anak di Indonesia kini perlu mendapatkan perhatian serius. Ia menyebut bahwa persoalan ini ibarat fenomena gunung es—yang terlihat di permukaan hanya sebagian kecil dari masalah yang sebenarnya terjadi.sabtu,15/11/2025

Pernyataan tersebut disampaikan Ai menanggapi kasus terbaru yang menimpa balita Bilqis, warga Makassar, yang sempat menghilang akibat penculikan dan baru ditemukan enam hari kemudian di Jambi. Menurut Ai, kasus-kasus seperti ini semakin menambah daftar panjang laporan yang diterima KPAI.

Ai juga menyoroti kasus Alvaro, seorang anak yang dilaporkan hilang sejak beberapa bulan lalu dan hingga kini belum jelas keberadaannya. Selain itu, terdapat laporan kasus penculikan lain dari Tangerang Kota, yang beruntung berhasil ditemukan dalam tiga hari.

KPAI mencatat, sepanjang periode 2021 hingga 2024, terdapat 138 kasus penculikan dan perdagangan anak. Angka tersebut, menurut Ai, menunjukkan bahwa perlindungan terhadap anak, khususnya terkait pengawasan aktivitas mereka di media sosial, harus diperkuat oleh semua pihak—baik keluarga, sekolah, masyarakat, hingga pemerintah.

Ai menegaskan bahwa perkembangan teknologi dan keterbukaan akses media sosial membuat anak-anak semakin rentan terpapar pihak-pihak yang berniat jahat. Karena itu, perlindungan digital, edukasi penggunaan gadget, serta pengawasan ketat orang tua menjadi kunci utama mencegah kasus serupa terulang.(Red)