Bom Masjid SMAN 72 Diduga Dikendalikan Jarak Jauh, Polisi Temukan Remote di Taman Baca
![]() |
| Bom Masjid SMAN 72 Diduga Dikendalikan Jarak Jauh, Polisi Temukan Remote di Taman Baca |
Jakarta – detik35. Com - Pengusutan kasus ledakan bom di Masjid SMAN 72 Jakarta memasuki tahap krusial setelah tim kepolisian menemukan bukti kuat bahwa perangkat peledak tersebut dikendalikan dari jarak jauh. Ledakan yang mengguncang lingkungan sekolah pada Selasa (11/11/2025) itu menimbulkan kepanikan warga sekitar dan kini mengarah pada dugaan bahwa pelaku bukan hanya merencanakan serangan secara sistematis, tetapi juga menghindari lokasi saat bom diledakkan.
Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, memaparkan secara rinci hasil analisis sementara terhadap komponen bom. Ia menjelaskan bahwa bom tersebut menggunakan empat baterai AAAA sebagai sumber daya utama. “Power yang digunakan oleh terduga itu empat buah baterai AAAA, initiator-nya electric mass, dan bahan peledaknya mengandung potassium chloride,” ungkap Henik.
Hasil penyelidikan juga menunjukkan bahwa bom dilengkapi receiver elektronik yang berfungsi sebagai sistem switching. Receiver tersebut memungkinkan bom diaktifkan melalui remote control. Namun, yang menarik, remote tidak berada di dalam masjid, tetapi ditemukan aparat di taman baca, sebuah kawasan yang masih berada dalam radius lingkungan sekolah. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa pelaku sengaja menjauhkan diri dari titik ledakan, serta berusaha menyembunyikan alat pemicu setelah digunakan.
Bom itu sendiri dirakit menggunakan jeriken plastik berukuran satu liter sebagai casing, yang kemudian dipadukan dengan strap mill berisi paku untuk meningkatkan daya rusak. Desain seperti ini umum ditemukan pada bom rakitan yang ditujukan untuk menimbulkan efek ledakan dan serpihan logam yang mematikan.
Sejumlah tim dari Gegana Brimob, Inafis, dan Laboratorium Forensik, telah diterjunkan untuk memeriksa seluruh komponen, termasuk memetakan jangkauan sinyal remote, rekam jejak perakitan, serta kemungkinan keterkaitan pelaku dengan jaringan tertentu. Area masjid dan sekitarnya masih diperiksa secara detail untuk memastikan tidak ada perangkat lain yang tertinggal.
Hingga saat ini, polisi belum mengungkap identitas pelaku atau motif pasti di balik aksi peledakan tersebut. Namun, temuan remote di lokasi terpisah menjadi titik terang penting dalam mengurai pola pergerakan pelaku. Penyelidikan tetap berlangsung intensif, dan aparat berkomitmen mengungkap dalang di balik kejadian yang mengganggu ketenangan lingkungan pendidikan tersebut.(Red)
