Warga Dusun Dua Tanjung Bakau Minta Kepala Desa Perbaiki Pintu Air
![]() |
Warga Dusun Dua Tanjung Bakau Minta Kepala Desa Perbaiki Pintu Air |
Kepulauan Meranti, Detik35.com — Puluhan tahun sudah berlalu, namun warga Dusun Dua Desa Tanjung Bakau masih harus menghadapi ancaman banjir tahunan dan kesulitan air bersih. Kondisi ini terus berulang tanpa solusi yang berarti hingga kini, Rabu (22/10/2025).
Dulunya, Dusun Dua atau yang dikenal sebagai Kampung Tanjung Bakau merupakan daerah yang ramai karena aktivitas transportasi laut. Namun, abrasi pantai dan banjir yang kerap datang tanpa bisa diprediksi membuat kawasan ini semakin sepi.
Masalah abrasi dan banjir tersebut bahkan memaksa sebagian warga di Jalan Pelabuhan, Dusun Dua, pindah ke wilayah daratan agar lebih mudah mendapatkan sumber air bersih.
Dari pantauan wartawan di lapangan, terdapat dua bangunan pintu air (pintu get) yang sudah dibangun, namun sayangnya tidak dapat difungsikan. Informasi yang diperoleh menyebutkan, kedua bangunan itu merupakan proyek dari dua periode berbeda — satu dibangun saat wilayah ini masih termasuk Kabupaten Bengkalis, dan satu lagi setelah menjadi bagian dari Kabupaten Kepulauan Meranti.
Seorang ibu rumah tangga yang telah puluhan tahun tinggal di wilayah tersebut mengungkapkan bahwa kesulitan air bersih dan banjir sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.
“Dah puluhan tahun hidup di sini. Dulu masih bisa nanam sayuran, bahkan padi juga bisa tumbuh. Air bersih pun mudah didapat. Tapi sejak abrasi pantai dan banjir makin parah, semuanya tinggal kenangan. Sekarang kami cuma bisa mengandalkan air tadah hujan,” ujarnya kepada wartawan.
Sementara itu, seorang warga lainnya di Jalan Pelabuhan, yang enggan disebutkan namanya, berharap pemerintah desa segera mengambil tindakan untuk memperbaiki dua pintu air tersebut.
“Pintu get sudah ada, bahkan dua bangunan. Tapi tidak berfungsi sama sekali. Kami mohon kepada Kepala Desa Tanjung Bakau agar memperbaiki atau memfungsikan bangunan itu, supaya warga bisa merasakan manfaatnya,” pintanya.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan warga: mengapa dua bangunan pintu air yang sudah dibangun dengan anggaran pemerintah tidak dapat difungsikan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya?.(Agushz)
