Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025, Presiden Prabowo: Pancasila Tetap Jadi Kompas Bangsa
![]() |
Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025, Presiden Prabowo: Pancasila Tetap Jadi Kompas Bangsa |
Jakarta – detik35.com - Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober, sebuah momentum bersejarah untuk mengenang gugurnya para pahlawan revolusi dalam mempertahankan ideologi negara dari rongrongan pengkhianatan. Peringatan tahun 2025 ini dipusatkan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10), dan berlangsung dengan khidmat serta penuh penghormatan.
Presiden Prabowo Subianto bertindak sebagai Inspektur Upacara, didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang hadir bersama Ibu Selvi Ananda. Upacara juga dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi negara, pimpinan lembaga legislatif, yudikatif, serta TNI-Polri. Kehadiran mereka menegaskan komitmen seluruh elemen bangsa dalam menjaga keutuhan dan persatuan negara.
Dalam amanatnya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai sebagai pengingat sekaligus penguat komitmen kebangsaan. “Hari ini kita mengenang para pahlawan revolusi yang telah berkorban demi tegaknya Pancasila. Mereka telah menunjukkan kepada kita bahwa persatuan bangsa harus dijaga dengan penuh pengorbanan. Pancasila adalah kompas kita, perekat yang mempersatukan Indonesia di tengah perbedaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden menekankan pentingnya generasi muda memahami nilai-nilai Pancasila agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan arus globalisasi. “Kita wajib menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini, bukan hanya sebagai hafalan, tetapi sebagai pedoman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila bukan sekadar dasar negara, tetapi juga jiwa bangsa Indonesia,” ujarnya.
Upacara dimulai dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan revolusi, dilanjutkan dengan pembacaan ikrar kesetiaan kepada Pancasila oleh Ketua MPR RI. Prosesi berlangsung khidmat, dengan peserta upacara yang terdiri dari berbagai unsur, mulai dari prajurit TNI, Polri, pelajar, hingga organisasi masyarakat.
Peringatan ini menjadi simbol keteguhan bangsa Indonesia dalam menolak segala bentuk ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Jalannya upacara yang tertib dan penuh penghormatan menegaskan kembali bahwa Pancasila tetap relevan sebagai dasar dan arah pembangunan nasional, terutama dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman.
Momentum Hari Kesaktian Pancasila diharapkan bukan hanya menjadi agenda seremonial tahunan, tetapi juga refleksi bersama untuk memperkuat semangat gotong royong, toleransi, dan persaudaraan sebagai warisan luhur bangsa.(Adiba)