Tragedi Ponpes Al Khoziny: Tim Medis Lakukan Amputasi Darurat di Tengah Reruntuhan, Selamatkan Nyawa Santri

Tragedi Ponpes Al Khoziny: Tim Medis Lakukan Amputasi Darurat di Tengah Reruntuhan, Selamatkan Nyawa Santri


SIDOARJO - detik35.com -  Kisah heroik datang dari Sidoarjo, Jawa Timur, di tengah duka akibat ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny. Tim medis dari RSUD Sidoarjo tanpa ragu mempertaruhkan nyawa untuk melakukan amputasi darurat di lokasi reruntuhan, demi menyelamatkan seorang santri bernama Nur Ahmad (14) yang terjebak di antara puing-puing bangunan.

Peristiwa nahas yang terjadi pada 29 September 2025 itu telah merenggut nyawa belasan santri dan meninggalkan puluhan lainnya dalam kondisi luka-luka. Di tengah upaya pencarian dan penyelamatan yang terus dilakukan, muncul secercah harapan ketika tim medis berhasil mencapai Nur Ahmad yang terjepit reruntuhan beton.

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RSUD Sidoarjo, dr. Larona Hydravianto, menjadi garda terdepan dalam misi penyelamatan ini. Dengan keberanian luar biasa, ia merangkak melalui celah sempit untuk menjangkau korban yang lengannya sudah remuk akibat himpitan beton. "Saya takut, tapi yang ada di pikiran saya hanyalah bagaimana caranya segera melihat dan menolong korban," ujar dr. Larona, mengenang momen menegangkan tersebut.

Dalam kondisi serba terbatas dan dengan risiko bangunan yang tidak stabil, dr. Larona bersama timnya, yang terdiri dari dr. Farouq Abdurrahman (spesialis anestesi) dan dr. Aaron Franklyn (PPDS Ortopedi), mengambil keputusan sulit namun krusial: melakukan amputasi darurat. Tindakan ini diambil sebagai upaya terakhir untuk menyelamatkan nyawa Nur Ahmad, mengingat lengan korban sudah tidak mungkin diselamatkan dan beton besar sulit diangkat dengan cepat.

"Kami hanya bisa berdoa, karena kami berada di dalam reruntuhan yang tertutup. Kami tidak tahu apakah reruntuhan bisa jatuh sewaktu-waktu," tutur dr. Larona, menggambarkan betapa gentingnya situasi saat itu.

Dengan peralatan seadanya dan diiringi doa, tim medis berhasil melakukan amputasi. Nur Ahmad kemudian segera dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Aksi heroik tim medis RSUD Sidoarjo ini menjadi simbol harapan di tengah tragedi yang melanda Ponpes Al Khoziny. Mereka membuktikan bahwa di saat-saat sulit sekalipun, semangat kemanusiaan dan profesionalisme dapat memberikan keajaiban dan menyelamatkan nyawa. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih terus berlangsung, dan masyarakat Indonesia terus memberikan dukungan dan doa bagi para korban serta keluarga yang ditinggalkan.(Wildan)