Rayakan Keberagaman, Polres Pringsewu Gelar “Pringsewu Kultural Festival 2025”
![]() |
Rayakan Keberagaman, Polres Pringsewu Gelar “Pringsewu Kultural Festival 2025” Sebagai Wujud Cultural Policing |
Pringsewu, Lampung – detik35. Com - Kepolisian Resor (Polres) Pringsewu di bawah jajaran Polda Lampung menggelar kegiatan spektakuler bertajuk “Pringsewu Kultural Festival 2025”, sebuah festival budaya yang mengusung konsep Cultural Policing atau pendekatan kepolisian berbasis nilai-nilai budaya lokal.
Kegiatan ini merupakan terobosan kreatif dari Kapolres Pringsewu AKBP Yunnus Saputra, yang ingin menghadirkan wajah kepolisian yang lebih humanis, dekat dengan masyarakat, serta berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya di tengah masyarakat multietnis.
Dalam keterangannya kepada detikSumbagsel, AKBP Yunnus menyampaikan bahwa festival ini bertujuan mempererat silaturahmi dan persaudaraan antarwarga, sekaligus menumbuhkan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman etnis, adat, dan keyakinan.
“Pringsewu adalah miniatur Indonesia. Di sini ada berbagai suku, adat, dan budaya yang hidup berdampingan dengan damai. Melalui festival ini, kami ingin memperkuat semangat persatuan dan memperlihatkan bahwa kebersamaan bisa dibangun lewat budaya,” ujar Yunnus
Festival yang digelar di alun-alun Kabupaten Pringsewu ini menampilkan beragam kegiatan seni dan budaya dari berbagai daerah Nusantara.
Mulai dari lomba kuda kepang, pertunjukan reog Ponorogo, karnaval budaya, tari-tarian daerah, musik tradisional, hingga pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Tak hanya menampilkan kesenian dari Lampung, festival ini juga menghadirkan komunitas seni dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan daerah lainnya, sebagai simbol semangat kebhinekaan.
Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati lokasi acara. Kehadiran warga dari berbagai latar belakang budaya menunjukkan antusiasme tinggi terhadap kegiatan yang sarat nilai edukatif dan rekreatif ini.
AKBP Yunnus menekankan, Pringsewu Kultural Festival bukan sekadar pesta budaya, melainkan bagian dari strategi Polres Pringsewu dalam menerapkan Cultural Policing — pendekatan sosial dan budaya untuk memperkuat kemitraan antara polisi dan masyarakat.
“Ketika polisi hadir di tengah masyarakat bukan hanya dengan seragam dan penegakan hukum, tapi juga melalui kegiatan budaya, maka kepercayaan publik akan tumbuh. Itulah hakikat polisi sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat,” tutur Kapolres.
Kegiatan ini juga melibatkan unsur Forkopimda, tokoh adat, tokoh agama, pelajar, hingga komunitas seni, menunjukkan sinergi lintas sektor dalam menjaga keamanan dan ketertiban berbasis nilai-nilai lokal.
Dampak Positif bagi Daerah
Selain memperkuat harmoni sosial, festival ini juga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat. Para pelaku UMKM lokal turut meramaikan kegiatan dengan membuka stand kuliner, kerajinan tangan, serta produk khas daerah.
Pemerintah daerah mengapresiasi langkah Polres Pringsewu yang dinilai inovatif dalam menggabungkan pendekatan keamanan dengan pelestarian budaya. Kegiatan semacam ini dianggap mampu membangun citra positif kepolisian serta memperkuat ketahanan sosial masyarakat.
Melalui Pringsewu Kultural Festival 2025, Polres Pringsewu menunjukkan bahwa keamanan dan ketertiban tidak hanya dibangun melalui penegakan hukum, tetapi juga lewat kebudayaan, gotong royong, dan rasa saling menghargai antarwarga.
Festival ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang membawa pesan kuat: bahwa budaya adalah jembatan pemersatu bangsa dan polisi hadir sebagai bagian dari masyarakat yang ikut merawat warisan luhur tersebut.(Saipul Anwar)