Kapolres OKU Benarkan Penembakan Warga di Baturaja, Tiga Anggota Satreskrim Diperiksa Propam
![]() |
| Kapolres OKU Benarkan Penembakan Warga di Baturaja, Tiga Anggota Satreskrim Diperiksa Propam |
BATURAJA ,detik35.Com - Kasus tewasnya Padly bin Indri Kalfi alias P (29) yang ditembak oleh anggota Polres Ogan Komering Ulu (OKU) saat hendak diamankan di Jalan A. Yani KM 8, Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur, Senin (28/10/2025) pagi, masih terus menjadi sorotan publik.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, tiga anggota polisi yang diduga terlibat kini telah diamankan dan ditempatkan di tempat khusus untuk menjalani pemeriksaan intensif oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) serta Direktorat Intelkam Polda Sumatera Selatan (Polda Sumsel).
Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo, S.I.K., M.A., membenarkan adanya peristiwa penembakan tersebut. Ia menjelaskan, insiden terjadi ketika tiga anggota Unit Satreskrim ditugaskan untuk mengamankan tersangka berinisial P (29), yang sebelumnya diduga merusak dua pos polisi di wilayah Kota Baturaja.
“Benar, tiga anggota kami yang bertugas di Satreskrim sedang melaksanakan tugas pengamanan terhadap seorang tersangka yang diduga merusak dua pos polisi di depan Ramayana dan di samping Aneka Rasa,” kata AKBP Endro Aribowo saat dikonfirmasi, Selasa (29/10/2025).
Menurut Endro, dalam proses penangkapan tersebut diduga terjadi situasi yang mengancam keselamatan petugas, sehingga anggota di lapangan mengambil tindakan tegas. Namun, peristiwa itu kini tengah dalam penyelidikan mendalam oleh tim Propam Polda Sumsel untuk memastikan apakah tindakan yang diambil sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) atau tidak.
“Tiga anggota yang terlibat sudah diamankan dan akan diperiksa secara menyeluruh. Kami menunggu hasil pemeriksaan dari Propam dan Polda Sumsel,” tambahnya.
Pihak kepolisian juga berjanji akan mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan profesional. Sementara itu, jenazah korban telah dibawa ke rumah duka dan dimakamkan oleh keluarga.
Kasus ini menimbulkan perhatian luas di masyarakat Baturaja. Sejumlah pihak, termasuk tokoh masyarakat dan aktivis hukum, mendesak agar proses penyelidikan dilakukan secara terbuka untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang dalam tindakan aparat di lapangan.(Har)
