Presiden Hadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 di ITB Bandung
Bandung, detik35. Com
Pemerintah terus menunjukkan komitmen dalam pengembangan sains dan teknologi sebagai fondasi utama pembangunan nasional. Hal ini tampak dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (7/8).
Acara ini dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, dan para tokoh akademik dari dalam dan luar negeri, termasuk peraih Nobel dari Australia, Brian Schmidt.
Dalam sambutannya, salah satu peserta menyampaikan bahwa konvensi ini merupakan langkah strategis di tengah dinamika global yang saat ini didominasi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia menegaskan bahwa Indonesia, sebagai negara besar, harus siap menghadapi tantangan masa depan dengan memperkuat investasi di sektor strategis tersebut.
“Pemerintah telah mengalokasikan 20 persen dari APBN atau sekitar Rp724,3 triliun untuk sektor pendidikan pada tahun 2025. Dana ini akan difokuskan untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan riset melalui berbagai program, seperti Beasiswa LPDP untuk bidang STEM, KIP Kuliah, BOS, BOPTN, hingga program baru seperti Sekolah Rakyat dan Makan Bergizi Gratis,” ungkapnya.
Selain itu, pemerintah juga memperkuat Dana Abadi Pendidikan yang kini mencapai Rp154,11 triliun. Dana tersebut dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan telah memberi manfaat kepada lebih dari 670 ribu penerima, serta mendanai 3.460 proyek riset nasional yang menghasilkan ribuan inovasi dan paten. Pemerintah juga memberikan insentif fiskal berupa super tax deduction untuk mendukung kegiatan riset dan pengembangan di sektor swasta.
Berbagai langkah strategis tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), memperkuat inovasi, serta mendorong peningkatan Total Factor Productivity (TFP) sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya ini juga sejalan dengan visi besar Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo.
Konvensi ini diharapkan menjadi momentum kolaboratif untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, industri, dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan berdaya saing tinggi di kancah global.(Red)

