Jakarta, detik35. Com
Presiden Prabowo Subianto memaparkan delapan agenda prioritas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Agenda tersebut mencakup penguatan ketahanan pangan, energi, pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat, pertahanan, hingga percepatan investasi dan perdagangan global.
Pidato kenegaraan ini disampaikan pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2025–2026 di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Agenda pertama, ketahanan pangan, mendapatkan alokasi Rp164,4 triliun. Pemerintah menargetkan swasembada beras dan jagung melalui pencetakan sawah baru, distribusi pupuk bersubsidi tepat sasaran, penyediaan bibit unggul, dan modernisasi alat pertanian. Prabowo menegaskan pemangkasan 145 regulasi pupuk di awal 2025 berhasil meningkatkan produksi beras, menjaga stok di atas 4 juta ton, dan menstabilkan harga.
Agenda kedua, ketahanan energi, dialokasikan Rp402,4 triliun. Fokusnya meliputi peningkatan produksi migas, percepatan transisi energi bersih berbasis surya, hidro, panas bumi, dan bioenergi, serta subsidi energi yang tepat sasaran dan perluasan akses listrik desa.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi agenda ketiga dengan anggaran Rp335 triliun untuk 82,9 juta penerima, mulai dari siswa, ibu hamil, hingga balita. Presiden menyebut program ini tak hanya meningkatkan gizi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan UMKM, ekonomi lokal, dan membuka ratusan ribu lapangan kerja.
Agenda keempat, pendidikan bermutu, mendapatkan porsi terbesar dalam sejarah, yakni Rp757,8 triliun atau 20 persen dari APBN. Anggaran digunakan untuk meningkatkan kualitas guru, memperkuat pendidikan vokasi, memperluas beasiswa PIP dan KIP Kuliah, serta mengembangkan sekolah rakyat dan sekolah unggul Garuda.
Di sektor kesehatan, agenda kelima mengalokasikan Rp244 triliun untuk pelayanan kesehatan yang adil dan merata, termasuk revitalisasi rumah sakit, pengendalian penyakit menular, serta pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Agenda keenam fokus pada penguatan ekonomi rakyat melalui pembentukan 80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih guna mempermudah akses sembako, logistik, pupuk, dan pembiayaan bunga rendah.
Untuk agenda ketujuh, pertahanan rakyat semesta, pemerintah akan memodernisasi alutsista, memperkuat komponen cadangan, dan memanfaatkan sumber daya rare earth demi mendukung teknologi tinggi dan pertahanan modern.
Terakhir, agenda kedelapan adalah percepatan investasi dan perdagangan global melalui program Danantara Indonesia, proyek hilirisasi senilai USD38 miliar, dan pembangunan 3 juta rumah rakyat. Prabowo menekankan perlunya tata kelola investasi yang profesional, transparan, dan akuntabel untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global yang disegani.(Red)