Jakarta – Detik35.com
Meski stok beras nasional saat ini tercatat paling tinggi dalam sejarah, harga di pasaran justru masih belum turun. Kondisi ini membuat pemerintah turun tangan melalui investigasi gabungan Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Polri.
Hasilnya mengejutkan. Dari pengujian di 13 laboratorium di 10 provinsi, ditemukan:
85 persen beras tidak sesuai mutu,
59 persen dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),
dan 21 persen tidak sesuai berat kemasan.
Investigasi juga mengarah pada dugaan kuat adanya praktik permainan harga dan mutu oleh oknum produsen dan distributor.
"Stok aman, tapi harga tetap tinggi. Ini sinyal ada yang tidak beres di jalur distribusi," ujar pejabat Kementan, Selasa (1/7/2025).
Pemerintah memberikan waktu dua minggu kepada pelaku usaha untuk memperbaiki pelanggaran. Bila tidak diindahkan, tindakan tegas akan diambil, termasuk pencabutan izin hingga proses hukum.
Langkah ini diambil untuk menjaga keadilan bagi konsumen dan memastikan ketersediaan pangan yang berkualitas serta terjangkau di seluruh Indonesia.(Red)