Karimun, Kepulauan Riau ,detik35.Com
Peredaran rokok ilegal di Kabupaten Karimun kembali menjadi sorotan. Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (LSM Forkorindo) Kabupaten Karimun, Edward Simanjuntak, menyoroti lemahnya pengawasan dari pihak terkait, khususnya Bea Cukai, terhadap peredaran rokok tanpa pita cukai di wilayah tersebut.
Dalam keterangannya kepada media, Edward menyebut bahwa pihaknya telah menerima berbagai laporan dari masyarakat terkait semakin bebasnya penjualan rokok ilegal, bahkan di warung-warung kecil hingga kios di wilayah pesisir dan pedesaan.
Kami melihat ada pembiaran yang terus berlangsung. Rokok tanpa pita cukai dijual terbuka, bahkan oleh pedagang eceran. Kami mempertanyakan, di mana peran dan fungsi pengawasan Bea Cukai? Ini jelas-jelas merugikan negara dan menciptakan ketidakadilan bagi pelaku usaha yang taat aturan,” ujar Edward Simanjuntak, Senin (7/7/2025).
Edward menambahkan, peredaran rokok ilegal bukan hanya soal pelanggaran administrasi, tetapi juga merupakan ancaman serius terhadap ketertiban hukum dan keuangan negara. Ia meminta Bea Cukai Tanjung Balai Karimun untuk tidak hanya melakukan operasi seremonial, tetapi turun langsung menyisir jalur distribusi dan pemasaran yang selama ini luput dari pengawasan.
Meski Bea Cukai Tanjung Balai Karimun telah melaporkan sejumlah operasi pasar selama tahun 2025 — termasuk penyitaan lebih dari satu juta batang rokok ilegal — Forkorindo menilai langkah itu belum cukup menyentuh akar masalah.
Kami menghargai langkah penindakan yang sudah dilakukan, tapi faktanya rokok ilegal masih sangat mudah ditemukan. Kami ingin pengawasan diperluas dan bersifat berkelanjutan, bukan hanya saat momen tertentu,” tegas Edward.
Forkorindo juga mendorong Pemerintah Kabupaten Karimun memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) secara maksimal untuk mendukung kegiatan edukasi, sosialisasi, dan penegakan hukum terhadap barang kena cukai ilegal.
Edward menegaskan, pengawasan tidak boleh hanya di atas kertas — harus ada aksi nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat. (Red/Anas)