OKU TIMUR – detik35.Com
Empat pendaki tangguh ekspedisi Gunung Leuser resmi dilepas oleh Pemerintah Kabupaten OKU Timur melalui Asisten I, Drs. Dwi Supriyanto, M.M, mewakili Bupati OKU Timur. Mereka membawa misi lebih dari sekadar pendakian — sebuah perjalanan 10.000 jam dari Sabang hingga Merauke untuk menggelorakan semangat cinta alam dan edukasi keselamatan pendakian.
Empat pemuda ini, tiga di antaranya berasal dari Desa Bunga Mayang, Kecamatan Jayapura, tidak hanya menaklukkan medan ekstrem, tetapi juga mengemban misi moral: menyuarakan pentingnya kesadaran risiko dan etika dalam menjelajah alam bebas.
Dalam sambutannya, Dwi Supriyanto yang juga merupakan alumni Mapala menegaskan bahwa jiwa petualang sejati tak hanya terukur dari puncak yang ditaklukkan, tapi dari pesan yang dibawa pulang.
Berangkatlah dengan semangat, pulanglah dengan selamat. Jadilah duta-duta alam yang membawa nama baik OKU Timur ke seluruh penjuru negeri,” ujar Dwi penuh semangat.
Ia juga mengingatkan para pendaki muda akan fenomena FOMO (Fear of Missing Out) dalam dunia pendakian, yang seringkali mengabaikan aspek keselamatan demi popularitas.
Ekspedisi ini dipimpin oleh Yuli Engkong (Cilegon), bersama Yusuf Sulistio (OKU Timur), Kumbara (Bali), dan Risal Ijonk (Papua Barat). Mereka menamai perjalanan ini sebagai "Misi 10.000 Jam Cinta Alam Nusantara" — perjalanan panjang yang bukan hanya menguji fisik, tetapi juga menggugah nurani untuk menjaga bumi dan mempererat identitas sebagai anak bangsa.
Mereka membawa pesan kuat: mencintai alam bukan hanya soal menikmati keindahannya, tetapi juga merawat, memahami, dan menghormatinya.(Red/Murdianto)