Jakarta, detik35.com
Langkah konkret penguatan sektor pariwisata nasional kembali digaungkan. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana bersama Menteri Ketenagakerjaan Prof. Ir. Yassierli sepakat bersinergi mengembangkan SDM pariwisata yang kompeten dan siap kerja.
Penandatanganan MoU dilakukan Jumat (20/6/2025) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta. Keduanya sepakat bahwa sektor pariwisata butuh SDM yang bukan hanya banyak, tapi juga terlatih dan tersertifikasi.
“Ini bukan sekadar tanda tangan, tapi langkah strategis membangun ekosistem pariwisata yang adil dan punya daya saing,” tegas Widiyanti dalam sambutannya.
Hingga akhir 2024, tercatat 25 juta orang bekerja di sektor pariwisata. Jumlah itu meningkat dibandingkan era sebelum pandemi. Namun, 50 persen lebih dari tenaga kerja itu masih terkonsentrasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Dalam RPJMN 2025–2029, pemerintah menetapkan 10 destinasi prioritas dan 3 destinasi regeneratif yang jadi fokus pengembangan. Untuk tahap awal, program penguatan SDM ini menyasar Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur–Prambanan, dan Lombok-Gili Tramena.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan sinergi ini akan dimulai dari pemetaan kebutuhan tenaga kerja pariwisata berbasis wilayah.
“Kita punya empat BPVP yang bisa disinergikan dengan politeknik pariwisata. Ini peluang besar untuk ciptakan SDM siap kerja,” ujarnya.
Tak hanya itu, kerja sama ini juga akan menyentuh pertukaran data, pelatihan, hingga penempatan tenaga kerja di sektor pariwisata.
Sebagai tindak lanjut, kedua kementerian akan membentuk forum diskusi teknis guna menyusun kebijakan dan strategi pelatihan vokasi yang tepat sasaran.
Penandatanganan ini juga melibatkan pejabat eselon satu dan dua dari kedua kementerian. Termasuk di antaranya Diah M. Paham (Deputi SDM Kemenpar) dan Agung Nur Rohmad (Dirjen Pelatihan Vokasi Kemenaker).(Red)