-->

Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tabungan Anak Raib: Guru ASN Diduga Gelapkan Rp170 Juta untuk Kesenangan Pribadi

| June 25, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-25T08:11:55Z

Ogan Ilir –detik35.Com

 Uang itu bukan miliknya. Uang itu adalah hasil jerih payah, harapan, dan cita-cita masa depan anak-anak didiknya. Namun, kepercayaan itu dikhianati.


Kasus penggelapan dana tabungan siswa di SDN 06 Indralaya Utara mencuat ke publik setelah sejumlah wali murid melapor ke Polres Ogan Ilir. "Iya, sudah kita amankan tadi malam, Senin, 23 Juni 2025," ujar Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP M Ilham, Selasa (24/6/2025). Saat ini, penyelidikan intensif terus dilakukan. "Nanti kami sampaikan informasi lebih lengkap," katanya.


Kronologi memilukan ini pertama kali diungkap oleh pemilik akun Facebook Meidy Yayan, yang aktif memposting dokumentasi saat para wali murid melapor ke polisi. Meidy menuliskan, oknum guru ASN yang bertugas di SD Desa Payakabung, Kecamatan Indralaya Utara, diduga menggelapkan dana tabungan sekitar 200 siswa, mulai dari kelas 2 hingga kelas 6. Total kerugian mencapai Rp170 juta.


"Sejak awal tahun ajaran 2024, anak-anak ini mulai menabung dari uang jajan mereka sendiri, berharap suatu hari uang itu bisa dipakai untuk kebutuhan sekolah dan masa depan mereka," tulis Meidy.


Namun, harapan itu sirna. Hingga tahun ajaran berakhir di 2025, uang tabungan tak kunjung dibagikan. Mirisnya, beredar kabar uang tersebut telah habis dipakai oleh sang guru.


Oknum guru tersebut sempat menghilang selama tiga hari. Rekan-rekan guru berusaha mencarinya, hingga akhirnya ia ditemukan di rumahnya di Kota Prabumulih. Guru tersebut kemudian dibawa ke Indralaya untuk dipertemukan dengan pihak sekolah dan wali murid.


Pada malam harinya, pihak sekolah mengundang wali murid untuk mediasi. Namun pertemuan itu berakhir dengan kekecewaan. Sang guru mengaku bahwa uang itu sudah habis dan tidak bisa dikembalikan.


Lebih mengejutkan lagi, Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa oknum guru tersebut telah menggadaikan SK PNS-nya, bahkan gaji pensiun selama 23 tahun ke depan dan tunjangan 10 tahun ke depan sudah digadaikan.


Karena tak ada itikad baik untuk mengembalikan uang, wali murid bersama Kepala Desa, Kamtibmas, dan Babinsa memutuskan untuk menyerahkan kasus ini ke Polres Ogan Ilir.


Yang membuat para orang tua semakin kecewa adalah sikap sang guru saat dibawa ke kantor polisi. "Kami berharap ia ditahan, tapi tak ada sedikit pun rasa penyesalan dari raut wajahnya. Bahkan tak ada sepatah kata maaf," ungkap Meidy.


Kasus ini bukan hanya tentang uang yang digelapkan, tetapi tentang pengkhianatan kepercayaan anak-anak yang polos. Ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan yang seharusnya menjadi tempat paling aman dan jujur.


Kini proses hukum tengah berjalan. Publik menanti keadilan ditegakkan dan berharap tragedi seperti ini tidak terulang lagi demi menjaga marwah pendidikan dan masa depan anak bangsa.(Red)

×
Berita Terbaru Update