-->

Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sekda Sumsel Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila, Soroti Tantangan Ideologi di Era Digital

| June 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-02T10:17:12Z

 

Palembang –detik35.Com

 Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan, Edward Candra, bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di halaman Kantor Gubernur Sumsel, Senin pagi (2/6/2025). Upacara berlangsung khidmat dengan diikuti oleh jajaran ASN, TNI/Polri, pelajar, dan tokoh masyarakat.


Dalam amanatnya, Edward Candra membacakan sambutan tertulis dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, yang menekankan bahwa Pancasila bukan hanya simbol, tapi harus menjadi panduan nyata dalam tindakan, kebijakan, dan pelayanan publik.


“Hari ini kita memperingati momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen kepada nilai-nilai luhur Pancasila. Pancasila adalah jiwa bangsa dan bintang penuntun dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur,” tegasnya.


Dalam sambutannya, disorot pula tantangan aktual yang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari penyusupan paham ekstrem, meningkatnya ujaran kebencian di ruang digital, hingga ketimpangan sosial yang dapat mengikis kepercayaan publik terhadap negara.


 “Kemajuan tanpa ideologi akan mudah goyah. Maka, memperkokoh ideologi Pancasila berarti meneguhkan kembali semangat kebangsaan kita,” ujar Edward.


Pancasila, lanjutnya, adalah rumah besar bagi seluruh keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia. Namun nilai-nilainya kini menghadapi tekanan dari arus globalisasi dan polarisasi opini di media sosial.


Edward juga menegaskan pentingnya penanaman nilai-nilai Pancasila sejak usia dini, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, untuk membentuk generasi muda yang tangguh secara karakter dan memiliki kepekaan sosial.


Namun ia tidak menutup mata terhadap kenyataan bahwa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya terwujud dalam praktik pemerintahan. Ia mengingatkan bahwa pembangunan ekonomi dan pelayanan publik harus inklusif dan adil, agar hasil pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir elite.


 “Nilai-nilai Pancasila harus tampak dalam pelayanan pemerintahan. Jika pembangunan hanya menguntungkan sebagian kecil orang, itu pengkhianatan terhadap prinsip keadilan sosial,” ucapnya.


Dalam konteks digital, Sekda juga menyerukan pentingnya etika berkomunikasi di media sosial dan melawan ujaran kebencian serta hoaks yang bisa mengganggu harmoni sosial.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjawab panggilan sejarah melalui Asta Cita, yakni delapan misi pembangunan nasional, yang salah satunya adalah penguatan ideologi Pancasila.


Upacara ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan pengingat bahwa ideologi Pancasila harus hidup dalam kebijakan, tata kelola pemerintahan, dan cara berinteraksi sebagai sesama anak bangsa. Tantangan masa kini membutuhkan implementasi nilai-nilai Pancasila yang lebih progresif dan membumi, bukan sekadar jargon atau hafalan.(Red)

×
Berita Terbaru Update