.gif)
Karimun, detik35. Com
Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (LSM Forkorindo) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Karimun resmi melayangkan surat konfirmasi dan klarifikasi kepada Direktur RSUD Mohammad Sani, terkait dugaan kejanggalan dalam proses pengadaan langsung yang tercatat di laporan e-katalog Tahun Anggaran 2024.
Surat bernomor 33/KLARIF-KONF/DPC/LSM-FORKORINDO/V/2025 tersebut dikirim pada Senin, 19 Mei 2025, dan memuat permintaan penjelasan resmi dari pihak rumah sakit. Forkorindo menyoroti pelaksanaan pengadaan langsung yang dinilai memerlukan keterbukaan informasi, terutama terkait mekanisme pelaksanaan, daftar penyedia barang/jasa, nilai kontrak, serta bukti dokumen pelaksanaan yang hingga kini belum terpublikasi secara luas kepada publik.
Ketua DPC LSM Forkorindo Karimun Edward Simanjuntak menegaskan, langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen lembaga dalam mengawal penggunaan anggaran negara, khususnya di sektor pelayanan kesehatan.
“Kami mencermati adanya pola-pola pengadaan yang patut dipertanyakan, baik dari sisi jumlah paket, nilai kontrak, maupun penyedia yang dilibatkan. Oleh karena itu, kami meminta klarifikasi resmi agar tidak berkembang menjadi spekulasi liar di masyarakat,” ungkap Ketua Forkorindo Karimun.
Forkorindo memberikan tenggat waktu selama 7 (tujuh) hari kerja bagi pihak RSUD Mohammad Sani untuk memberikan jawaban tertulis. Jika tidak direspons, lembaga ini menyatakan akan mengambil langkah lebih lanjut, termasuk melaporkan temuan mereka kepada aparat penegak hukum dan lembaga pengawasan lainnya.
“Kami serius. Jangan main-main dengan uang rakyat, apalagi menyangkut layanan kesehatan yang sangat penting bagi masyarakat. Kami akan pantau terus dan bila perlu, kami buka data ke publik,” tambahnya dengan nada tegas.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Mohammad Sani belum memberikan keterangan resmi terkait surat yang dilayangkan oleh LSM Forkorindo. Awak media masih berupaya meminta konfirmasi dari Direktur RSUD dan tim pengadaan untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.(Redaksi)
