Karimun — detik35. Com
Warga di sejumlah titik di Kabupaten Karimun mengeluhkan kondisi kabel listrik yang tampak semrawut, tidak tertata, dan menjuntai rendah. Kondisi tersebut dinilai sangat membahayakan keselamatan, terutama saat hujan atau ketika ada anak-anak bermain di sekitar lokasi kabel.
Dari pantauan di lapangan, kabel-kabel yang menjulur dari tiang listrik terlihat tidak beraturan. Sebagian bahkan menyangkut di pohon atau melewati atap rumah warga.dan seringnya muncul percikan api di dekat tiang dan menyebabkan mati lampu secara tiba tiba,Keluhan sudah disampaikan berulang kali, namun hingga kini belum ada penanganan serius dari pihak PLN.
"Kalau dibiarkan terus begini, bukan tidak mungkin bisa sebabkan korban jiwa," kata Arman (42), warga setempat, kepada awak media,minggu (8/6/2025).
Menanggapi situasi tersebut, Ketua LSM Forkorindo Kabupaten Karimun, Edward Simanjuntak, angkat bicara. Ia menyayangkan lambannya respons dari instansi terkait, termasuk PLN dan pemerintah daerah, atas persoalan yang menyangkut keselamatan publik ini.
"Ini bukan keluhan baru. Sudah bertahun-tahun warga was-was dengan kabel-kabel yang menjuntai sembarangan. Pemerintah daerah dan PLN seharusnya cepat tanggap. Jangan tunggu ada korban jiwa baru bertindak," tegas Edward.
Ia menambahkan, Forkorindo akan menindaklanjuti temuan ini dan siap melayangkan laporan resmi jika tidak ada tindakan konkret dalam waktu dekat.
"Kami mendesak agar segera dilakukan audit jaringan listrik di Karimun. Forkorindo juga membuka kanal pengaduan bagi masyarakat yang mengalami hal serupa. Keselamatan warga adalah prioritas," imbuhnya.
Menurut Edward, kondisi kabel semrawut bukan hanya soal estetika, tetapi pelanggaran serius terhadap prinsip keselamatan umum. Ia mengingatkan bahwa pihak manapun yang lalai harus bertanggung jawab secara hukum apabila terjadi insiden di lapangan.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak PLN Karimun belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, Forkorindo terus menggalang dokumentasi dari masyarakat untuk mendorong penanganan cepat oleh pemerintah daerah dan PLN.. (Red/Anas)