SIAK .detik35.Com
Bupati Siak, Afni Zulkifli, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Istana Siak yang mengalami sejumlah kerusakan akibat faktor usia. Dalam kunjungannya ke lokasi pada Minggu (8/6/2025), Bupati didampingi salah satu petugas Istana, Effendi, untuk meninjau langsung bangunan bersejarah yang menjadi Ikon Pariwisata Kabupaten Siak tersebut.
Istana Asserayah Hasyimiah atau yang lebih dikenal sebagai Istana Matahari Timur merupakan salah satu Destinasi Unggulan yang memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor Pariwisata. Namun, saat ini bangunan tersebut menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti keropos pada bagian kusen, kebocoran plafon, serta cat tembok yang mulai terkelupas dan pudar.
“Saya minta Dinas Pariwisata meninjau langsung kondisi Istana ini dan mencarikan solusi konkret. Revitalisasi perlu menjadi prioritas agar istana ini kembali terawat dan fungsional,” kata Afni.
Bupati juga mengungkapkan, bahwa ia menemukan kondisi tersebut saat mendampingi tamu dari luar daerah. Ia menilai bahwa perawatan Istana bukan hanya terkait infrastruktur, tetapi juga berkaitan dengan upaya menjaga warisan budaya dan sejarah daerah.
“Ini bukan hanya soal bangunan tua, tetapi tanggung jawab moral kita menjaga marwah dan sejarah peninggalan Sultan,” tegasnya.
Dalam konteks perencanaan anggaran, Afni meminta agar Dinas Pariwisata melakukan penyesuaian dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan mengusulkan alokasi anggaran untuk Revitalisasi Istana Siak serta Makam Koto Tinggi.
“Walaupun kondisi anggaran sedang terbatas, saya minta agar perbaikan ini dimasukkan dalam RPJMD,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata, Tekat Perbatasan, menjelaskan bahwa Dokumen Engineering Detail (DED) Renovasi Istana Siak sebenarnya telah disusun sejak tahun 2023. Namun, belum dapat direalisasikan akibat keterbatasan anggaran dan belum adanya keputusan dari Instansi terkait.
“DED Renovasi Istana sudah dibuat Dinas PU karena termasuk renovasi berat. Namun karena ada penundaan dan pemangkasan anggaran, prosesnya belum bisa dilanjutkan,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Siak berharap Revitalisasi tersebut dapat segera terealisasi demi pelestarian nilai sejarah dan peningkatan kualitas destinasi wisata daerah. (Red)