.gif)
Kupang, detik35.Com
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya di Nusa Tenggara Timur dengan menyambangi para petani di Desa Baumata Utara, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang. Didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur NTT Melkiades Laka Lena, dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, Wapres menyerap langsung aspirasi masyarakat tani di daerah tersebut.
Kunjungan ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan melalui pendekatan partisipatif dan berbasis kebutuhan lapangan. Wapres menegaskan pentingnya keberpihakan terhadap petani lokal agar Indonesia mampu swasembada secara berkelanjutan.
“Saya datang ke sini bukan hanya untuk menyerahkan bantuan, tetapi untuk mendengarkan. Pemerintah ingin memastikan bahwa kebijakan yang dibuat benar-benar menjawab persoalan nyata di lapangan,” ujar Wapres Gibran dalam dialog terbuka bersama para petani.
Para petani menyampaikan sejumlah tantangan, mulai dari akses pupuk bersubsidi, keterbatasan air irigasi, hingga rendahnya produktivitas akibat kurangnya peralatan modern. Menanggapi hal itu, Wapres menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), seperti traktor roda empat, hand traktor, dan pompa air kepada kelompok tani setempat.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan bahwa bantuan ini bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari percepatan transformasi sistem pertanian dari tradisional ke mekanis. “Ini investasi untuk masa depan pertanian NTT. Kita ingin petani naik kelas dan punya daya saing,” katanya.
Bantuan alsintan tersebut diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kerja, mempercepat musim tanam, serta menaikkan produktivitas dan pendapatan petani. Selain itu, Dirut PT Pupuk Indonesia menekankan komitmen untuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi lebih tepat sasaran dan transparan ke depannya.
Gubernur NTT Melkiades Laka Lena mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap petani di wilayahnya, yang selama ini berjuang dengan kondisi iklim dan infrastruktur terbatas. Ia optimistis bahwa intervensi seperti ini akan memperkuat fondasi ekonomi lokal berbasis pertanian.
Kunjungan ini menjadi simbol nyata keseriusan pemerintah dalam mewujudkan pertanian sebagai pilar utama pembangunan nasional, sekaligus mengangkat kesejahteraan petani sebagai garda terdepan ketahanan pangan Indonesia.(Redaksi/Adiba)
