.gif)
"Rehabilitasi Irigasi Kalibawang Dukung Swasembada Pangan, Menteri PUPR dan Komisi V DPR RI Tinjau Kesiapan di Kulonprogo"
Kulonprogo, detik35.com
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo bersama Anggota Komisi V DPR RI Danang Wicaksana Sulistya meninjau langsung kondisi jaringan irigasi di Daerah Irigasi (DI) Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungan kerja ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan rehabilitasi irigasi strategis yang akan dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang.
Rehabilitasi jaringan irigasi Kalibawang menjadi program prioritas nasional karena berkaitan langsung dengan target percepatan swasembada pangan yang tercantum dalam Asta Cita Presiden @prabowo. Proyek ini ditujukan untuk memperbaiki sistem distribusi air pertanian agar lebih merata, efisien, dan tahan terhadap perubahan iklim, terutama kekeringan saat musim kemarau.
Dalam peninjauan tersebut, Menteri PUPR Dody Hanggodo menekankan pentingnya modernisasi sistem irigasi untuk menjamin kesinambungan produksi pertanian. "Kalibawang ini menjadi urat nadi bagi ribuan hektare sawah di Kulonprogo. Rehabilitasi ini bukan hanya soal perbaikan fisik saluran, tetapi tentang keberlanjutan pangan kita. Kita ingin petani bisa menanam tanpa khawatir soal air," ujar Menteri Dody.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dengan rehabilitasi ini, Indeks Pertanaman (IP) yang semula hanya 219% ditargetkan naik menjadi 264%. Kenaikan IP berarti lahan pertanian bisa ditanami lebih sering dalam setahun, yang akan berdampak langsung pada peningkatan produksi padi lokal.
Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana Sulistya, menyatakan dukungan penuh dari parlemen terhadap program ini. Ia menyebut proyek Kalibawang sebagai contoh nyata pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani. “Kami dari Komisi V akan terus mengawal program ini agar tepat sasaran dan memberikan manfaat riil bagi petani dan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Jaringan irigasi Kalibawang saat ini melayani ribuan hektare lahan sawah produktif di wilayah Kulonprogo. Namun, kondisi infrastruktur yang telah berusia puluhan tahun mulai mengalami kerusakan dan menurunnya efisiensi distribusi air. Rehabilitasi ini diharapkan menjadi titik balik menuju pertanian yang lebih modern, efisien, dan berdaya saing.(Redaksi/Adiba)
