-->

Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Penjagaan Super Ketat Menuju Makkah: Tanpa Visa Haji, Masuk Masjidil Haram Mustahil

| May 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-12T07:31:36Z

 

Makkah, Arab Saudi – detik35. Com

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memperketat penjagaan di seluruh jalur masuk menuju Kota Makkah menjelang puncak musim haji 2025. Setiap individu yang ingin masuk ke kota suci ini wajib menunjukkan visa haji resmi. Tanpa dokumen tersebut, akses ke Makkah, termasuk Masjidil Haram, ditutup rapat.


Pantauan langsung detik35.com, Minggu (11/5/2025), menunjukkan bagaimana aparat kepolisian Saudi mengintensifkan pengawasan di pos-pos pemeriksaan utama, terutama di jalur strategis dari Jeddah menuju Makkah. Ratusan kendaraan mengular di titik pemeriksaan. Petugas bersenjata lengkap menghentikan setiap kendaraan dan memeriksa satu per satu penumpangnya.


Tidak ada toleransi. Mereka yang terbukti tidak memiliki visa haji langsung diminta putar balik di tempat. Pemeriksaan dilakukan secara teliti, tidak hanya terhadap dokumen perjalanan tetapi juga terhadap isi kendaraan untuk memastikan tidak ada jemaah ilegal yang mencoba menyusup ke Tanah Suci.


Langkah keras ini merupakan bagian dari kebijakan zero tolerance terhadap jemaah non-resmi. Tujuannya jelas: mencegah kepadatan berlebih di Masjidil Haram dan menjaga keselamatan jutaan jemaah yang datang dari seluruh dunia.


Pemerintah Saudi sebelumnya telah mengeluarkan peringatan resmi melalui media nasional dan kanal diplomatik bahwa hanya pemegang visa haji yang diperkenankan memasuki wilayah Makkah selama musim haji. Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan dikenai sanksi tegas, termasuk deportasi dan denda berat.

Sementara itu, aparat juga dilaporkan meningkatkan patroli di jalur-jalur alternatif dan jalur tikus yang kerap digunakan oleh jemaah ilegal atau pekerja migran tanpa dokumen resmi. Kamera pengawas dan drone turut dikerahkan untuk memperluas jangkauan pengawasan.


Kebijakan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk otoritas penyelenggara haji di negara asal jemaah. Mereka menilai langkah tegas ini krusial untuk menjamin pelaksanaan haji yang aman, tertib, dan sesuai dengan kapasitas layanan yang telah disiapkan.(Red) 

×
Berita Terbaru Update