-->

Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

LSM Forkorindo Soroti Aktivitas Galian C di Harjosari RT/RW.02/03, Karimun: Warga Keluhkan

| May 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-18T01:38:20Z

 

Karimun –detik35.Com

 Aktivitas Galian C yang berada di RT/RW 02/03, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, menjadi sorotan tajam dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (Forkorindo). Pasalnya, galian tersebut diduga menimbulkan keresahan warga akibat dampak operasional yang dinilai mengganggu kenyamanan dan membahayakan keselamatan.


Ketua LSM Forkorindo Kabupaten Karimun, dalam keterangannya kepada media, menyampaikan bahwa banyak warga setempat mengeluhkan lalu lalang kendaraan pengangkut tanah dari lokasi galian yang beroperasi setiap hari tanpa mengikuti standar operasional keamanan.


“Mobil-mobil dump truck yang mengangkut tanah dari lokasi galian itu tidak ditutup terpal. Tanahnya banyak yang jatuh dan berserakan di sepanjang jalan lingkungan. Ini bukan hanya membuat kotor dan berdebu, tapi juga bisa menyebabkan kecelakaan, apalagi saat hujan, jalan menjadi licin,” tegas Ketua Forkorindo.


Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan dari instansi terkait terhadap aktivitas Galian C yang diduga belum mengantongi izin resmi. Menurutnya, jika hal ini terus dibiarkan, maka akan menimbulkan dampak yang lebih besar, baik dari sisi lingkungan maupun keselamatan warga.


“Pemkab Karimun harus turun tangan. Jangan sampai karena kelalaian satu pihak, masyarakat yang harus menanggung akibatnya. Kami minta Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perizinan segera menindaklanjuti laporan warga dan menghentikan sementara aktivitas tersebut sampai seluruh izin dan standar operasional dipenuhi,” tambahnya.


LSM Forkorindo menyatakan akan terus mengawal kasus ini dan siap melakukan aksi atau melaporkan secara resmi ke aparat penegak hukum jika tidak ada respons tegas dari pihak terkait.


Sementara itu, warga yang ditemui di sekitar lokasi mengaku resah dan merasa tidak diperhatikan. “Kami bukannya anti pembangunan, tapi tolong hargai kenyamanan kami. Jalan rusak, debu masuk ke rumah, anak-anak susah main. Harusnya ada solusi,” ujar seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pengelola galian maupun pemerintah setempat.(Redaksi)

×
Berita Terbaru Update