.gif)
Jakarta, Detik35 . Com
Pernyataan keras meletup dari Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto. Di depan para hakim se-Indonesia, Jumat (23/5/2025), dia bicara blak-blakan soal moral hakim: “Hakim itu manusia, bukan malaikat. Tapi jangan juga jadi setan semua!”
Sunarto menegaskan, kesalahan sesekali manusiawi. Tapi kalau sudah jadi budaya, itu bahaya. “Manusia itu medan pertarungan malaikat dan setan. Mau condong ke mana? Hakim harus sadar, publik memantau mereka seperti melihat ikan di akuarium,” tegasnya.
Di era digital, jejak hakim gampang terlacak: transaksi, nongkrong di hotel, masuk tempat hiburan — semua bisa terpantau publik. Sunarto mewanti-wanti: “Hati-hati. Jangan bikin malu lembaga!”
Wakil Ketua Komisi III DPR Rano Alfath mengangkat jempol untuk Sunarto. Menurutnya, Ketua MA bicara realistis soal kondisi pengadilan hari ini. “Saya sering turun ke daerah, banyak hakim yang kerja luar biasa, penuh integritas. Jangan gara-gara segelintir oknum, semua kena cap jelek,” kata Rano.
Tapi, ia mengakui, pengawasan harus makin diperkuat. “Oknum tetap ada. Maka pembinaan itu wajib. DPR siap dukung,” tegasnya.
Nada berbeda terdengar dari Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat, Hinca IP Pandjaitan. Ia tidak setuju dengan narasi “hakim bukan malaikat tapi jangan jadi setan”. Menurutnya, standar hakim tak boleh diturunkan.
“Kalau ada hakim menyimpang, dia bukan lagi hakim! Kata ‘hakim’ itu menyatu antara manusia, nilai, dan mandat ketuhanan. Begitu dia melenceng, dia sudah menanggalkan nama,” seru Hinca tajam.
Ia khawatir pernyataan Sunarto justru membuka celah toleransi baru. “Kalimat ‘kita kan bukan malaikat’ itu bisa jadi dalih untuk melonggarkan moral. Hakim itu lilin di ruang gelap, tugasnya menerangi, bukan ikut tenggelam dalam bayangan,” tegasnya.
Wakil Ketua DPR Adies Kadir justru mendukung keras pesan Sunarto. Menurutnya, hakim harus cepat sadar dan memperbaiki diri jika salah. “Kalau sudah memutuskan mau jadi hakim, ya berperilakulah sebagai wakil Tuhan, bukan wakil setan,” ucap Adies.
Adies juga memuji langkah pembenahan yang terus dilakukan MA di bawah kepemimpinan Sunarto. “Saya apresiasi beliau yang tanpa lelah memperbaiki lembaga ini. Semoga publik makin percaya pada keadilan di negeri ini,” katanya.(Redaksi)
