.gif)
Jakarta, detik35.com
Pemerintah bergerak cepat memperkuat fondasi ekonomi nasional. Di bawah komando Presiden Prabowo Subianto, evaluasi menyeluruh terhadap seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini menjadi agenda prioritas. Sebanyak 844 BUMN telah resmi diintegrasikan ke dalam Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, sebagai langkah awal reformasi besar-besaran.
Kepala BPI Danantara yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyampaikan langsung hal ini dalam Town Hall Danantara Indonesia 2025, Senin (28/4/2025). Menurut Rosan, langkah ini merupakan tindak lanjut langsung atas arahan Presiden Prabowo untuk merapikan tata kelola, menghapus tumpang tindih, dan memperkuat daya saing BUMN.
“Presiden ingin semua BUMN satu napas, satu tujuan. Tidak bisa lagi jalan sendiri-sendiri. Kita bangun visi kolektif yang terstruktur,” tegas Rosan di hadapan ratusan jajaran Danantara.
Lebih dari sekadar lembaga investasi, Rosan menegaskan bahwa Danantara merupakan penjabaran nyata Pasal 33 UUD 1945, yang mengamanatkan penyelenggaraan ekonomi berdasarkan asas kekeluargaan.
“Danantara bukan sekadar holding investasi. Ini adalah upaya menjadikan ekonomi nasional lebih inklusif, strategis, dan berpihak pada kepentingan rakyat,” ujar Rosan.
Langkah ini bukan hanya soal manajemen, tetapi soal budaya kerja. Rosan menyebut kunci keberhasilan Indonesia Incorporated terletak pada tiga pilar utama: karakter, kompetensi, dan komitmen. Seluruh BUMN diminta bergerak serempak, profesional, dan berorientasi pada hasil.
“Tidak cukup hanya pintar, tapi juga harus punya karakter kuat dan komitmen jangka panjang,” katanya.
Langkah ini dipandang sebagai bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam menghadapi tantangan global, serta meningkatkan posisi tawar Indonesia di mata investor asing dan domestik.(Redaksi/Adiba)
