Usai Santap Menu MBG, 50 Siswa di Bogor Diduga Keracunan: Dinas Pendidikan Turun Tangan

Usai Santap Menu MBG, 50 Siswa di Bogor Diduga Keracunan: Dinas Pendidikan Turun Tangan


Bogor – detik35.Com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan untuk mendukung peningkatan gizi pelajar kembali menjadi sorotan setelah 50 siswa di wilayah Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan makanan pada Jumat pagi (14/11/2025). Para korban berasal dari beberapa sekolah dasar serta satu sekolah menengah atas.

Insiden bermula setelah siswa-siswi tersebut menyantap menu MBG yang dibagikan pada pagi hari di masing-masing sekolah. Tidak lama berselang, para siswa mengeluhkan mual, pusing, hingga muntah secara bersamaan. Pihak sekolah yang mengetahui kondisi tersebut segera melakukan penanganan awal dan berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan terdekat.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor, Herry Karnadi, saat memantau kondisi korban di Puskesmas Pembantu Balekambang, membenarkan adanya dugaan keracunan massal tersebut.

“Yang keracunan tadi, menurut hitungan dokter, ada 50 siswa totalnya, dari beberapa SD dan satu SMA,” ungkap Herry.

Sebagian siswa dievakuasi ke beberapa puskesmas, sementara beberapa lainnya ditangani di unit pelayanan kesehatan terdekat. Petugas medis melakukan pemeriksaan intensif untuk menstabilkan kondisi para korban dan menentukan faktor penyebab keracunan.

Herry menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor, kepolisian, serta pihak penyedia menu MBG untuk melakukan investigasi menyeluruh, termasuk pengambilan sampel makanan dan pemeriksaan laboratorium.

“Ini harus diselidiki secara menyeluruh. Keamanan makanan untuk siswa adalah prioritas utama,” tegasnya.

Pemerintah Kota Bogor juga meminta sekolah-sekolah yang tergabung dalam program MBG untuk meningkatkan pengawasan kualitas makanan, proses distribusi, hingga higienitas penyajian. Penyelidikan diperkirakan memerlukan waktu sebelum hasil resmi diumumkan.

Hingga berita ini diturunkan, sebagian besar siswa dilaporkan sudah membaik, namun proses observasi masih dilakukan guna memastikan tidak ada dampak lanjutan. Orang tua siswa diminta tetap tenang sambil menunggu hasil resmi dari laboratorium dan laporan tim investigasi.

Kasus ini menjadi evaluasi penting bagi implementasi program MBG yang digulirkan secara nasional sebagai upaya meningkatkan nutrisi pelajar sekaligus mendukung kualitas pendidikan di Indonesia.(Red)