Proyek Rehabilitasi SD Negeri 1 Kumpul Mulyo Diduga Asal Jadi, Pekerja dan Pemborong Tak Jelas

Proyek Rehabilitasi SD Negeri 1 Kumpul Mulyo Diduga Asal Jadi, Pekerja dan Pemborong Tak Jelas


OKU Timur — detik35. Com - Proyek rehabilitasi gedung SD Negeri 1 Kumpul Mulyo, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, kini menuai sorotan publik. Selain tidak adanya papan informasi proyek, pekerjaan di lapangan juga diduga dikerjakan asal-asalan, bahkan ditemukan anyaman besi yang menggunakan campuran besi berukuran tidak seragam.

Pantauan awak media di lokasi menunjukkan aktivitas pembangunan sedang berlangsung di beberapa ruang kelas. Sebagian dinding diplester ulang, kusen jendela diganti, dan atap baja ringan mulai dipasang. Namun yang mencuri perhatian adalah kualitas pengerjaan yang tampak tidak profesional.

Dari hasil pengamatan, anyaman besi pada pondasi dan lantai bangunan terlihat menggunakan besi dengan ukuran berbeda-beda, ada yang berdiameter kecil dan sebagian besar tampak tidak sesuai dengan standar konstruksi. Kondisi tersebut tentu menimbulkan kekhawatiran terkait kekuatan struktur bangunan yang kelak akan digunakan oleh siswa-siswi sekolah dasar tersebut.

Saat dikonfirmasi, beberapa pekerja di lokasi mengaku tidak mengetahui siapa pemborong proyek tersebut.

 “Saya tidak tahu, Pak. Kami hanya disuruh kerja saja,” ujar salah seorang pekerja singkat.

Saat ditanya siapa yang menyuruh bekerja dan siapa penanggung jawab proyek, jawabannya tetap sama:

“Tidak tahu.”

Ketiadaan papan informasi proyek dan ketidaktahuan pekerja terkait penanggung jawab menimbulkan dugaan kuat bahwa proyek ini tidak transparan dan berpotensi melanggar aturan. Padahal, dalam Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, ditegaskan bahwa setiap proyek pembangunan yang bersumber dari dana APBD maupun APBN wajib mencantumkan papan nama proyek berisi identitas kegiatan, sumber dana, nilai kontrak, pelaksana, serta jangka waktu pelaksanaan.

Warga sekitar juga mengaku heran dengan pelaksanaan pekerjaan yang terkesan tertutup.

 “Kami tidak tahu proyek ini dari mana. Tiba-tiba sudah dikerjakan, tapi tidak ada papan proyek. Besinya juga terlihat campur, tidak sama besar,” ungkap salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Publik berharap Dinas Pendidikan OKU Timur bersama aparat pengawas internal pemerintah segera turun tangan untuk meninjau lokasi proyek dan melakukan pemeriksaan. Apabila terbukti ada ketidaksesuaian dalam spesifikasi teknis maupun administrasi, pihak terkait diharapkan segera mengambil tindakan tegas agar proyek pembangunan sarana pendidikan tidak disalahgunakan.

Transparansi, kualitas, dan akuntabilitas menjadi kunci dalam setiap pembangunan fasilitas pendidikan. Sebab, di balik tembok sekolah itu, masa depan anak bangsa sedang dipertaruhkan.(Red/Darwan)