Lamban Tangani Kasus Penyulingan Ilegal Terbakar di Sungai Angit, Polsek Babat Toman Disorot Warga
![]() |
| Lamban Tangani Kasus Penyulingan Ilegal Terbakar di Sungai Angit, Polsek Babat Toman Disorot Warga |
MUSI BANYUASIN, detik35.com - Kasus kebakaran hebat yang melanda lokasi penyulingan minyak mentah ilegal (illegal refinery) di kawasan “Simpang Polda” Desa Sungai Angit, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kamis (30/10) malam, kini menjadi sorotan publik.
Kebakaran yang disebut-sebut menelan korban jiwa dan membakar empat unit mobil itu memunculkan pertanyaan masyarakat mengenai lambannya penanganan oleh aparat kepolisian setempat. Hingga beberapa hari pascakejadian, belum ada satu pun pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.
Padahal, dalam kasus serupa di Desa Tanjung Durian, Kecamatan Lawang Wetan, aparat disebut mampu bertindak cepat dan menetapkan pelaku hanya dalam waktu 1x24 jam.
“Kalau dulu di Tanjung Durian cepat sekali prosesnya, pelakunya langsung ditangkap. Tapi sekarang, sudah beberapa hari kebakaran di Sungai Angit, belum ada kabar apa pun dari polisi,” ujar salah seorang warga Sungai Angit yang enggan disebutkan namanya, Jumat (31/10).
Sejumlah warga menduga adanya ketimpangan dalam penanganan kasus, lantaran lokasi penyulingan yang terbakar disebut-sebut milik seseorang berinisial JP, yang dikabarkan memiliki hubungan keluarga dengan mantan anggota DPRD Muba berinisial AM.
“Kalau benar pemiliknya ada hubungan dengan pejabat, jangan sampai itu membuat aparat jadi ragu bertindak. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” tambah warga lainnya.
Tak hanya itu, beredar pula isu dugaan keterlibatan oknum aparat yang disebut menjadi “beking” aktivitas penyulingan ilegal di kawasan tersebut. Masyarakat mendesak agar isu ini segera diklarifikasi secara terbuka guna menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Sementara itu, sejumlah aktivis di Kabupaten Musi Banyuasin turut menyerukan agar Polres Muba turun tangan langsung menangani kasus ini. Mereka menilai langkah tersebut perlu dilakukan untuk memastikan penegakan hukum berjalan transparan dan tidak tebang pilih.
“Kalau sampai ada kesan pilih kasih, kepercayaan masyarakat terhadap aparat bisa hilang. Hukum harus berlaku sama untuk semua,” tegas salah satu aktivis setempat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polsek Babat Toman belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan. Aparat disebut masih melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian guna memastikan penyebab kebakaran dan kemungkinan adanya korban jiwa.(Luk)
