Puan Maharani Minta Maaf atas Kinerja DPR, Janji Jadikan Kritik Rakyat Sebagai Pemacu Perbaikan
![]() |
Puan Maharani Minta Maaf atas Kinerja DPR, Janji Jadikan Kritik Rakyat Sebagai Pemacu Perbaikan |
Jakarta – detik35.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kinerja DPR yang dinilainya belum sepenuhnya sempurna dalam menjalankan amanat sebagai wakil rakyat. Hal tersebut disampaikan dalam Laporan Kinerja DPR RI Tahun 2025, Kamis (2/10/2025), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Dalam pidatonya, Puan menegaskan bahwa DPR terus berupaya menghadirkan kerja nyata bagi bangsa, meski masih terdapat kekurangan yang harus dibenahi. Menurutnya, DPR tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat. Karena itu, masukan dan kritik dari rakyat akan menjadi bahan evaluasi penting untuk meningkatkan kinerja lembaga legislatif.
“Kami menyadari bahwa kinerja DPR belum sepenuhnya sempurna. Untuk itu, saya atas nama pimpinan dan seluruh anggota DPR RI menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia. Kritik, masukan, serta aspirasi masyarakat akan kami jadikan pendorong untuk bertransformasi menjadi lebih baik,” ujar Puan.
Lebih lanjut, Puan menekankan bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan ruang partisipasi publik yang luas. DPR, kata dia, terbuka menerima kritik sebagai bagian dari mekanisme kontrol sosial. Ia menegaskan bahwa suara rakyat akan menjadi energi bagi DPR untuk menyempurnakan diri dalam melaksanakan tiga fungsi utamanya, yakni legislasi, pengawasan, dan anggaran.
Puan juga menegaskan pentingnya sinergi antara seluruh fraksi di DPR agar kerja-kerja politik yang dijalankan tidak hanya berhenti pada kepentingan partai, melainkan benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat.
Dalam laporan kinerjanya, DPR menyebut sejumlah capaian penting pada tahun berjalan, mulai dari pengesahan sejumlah undang-undang strategis, penguatan fungsi pengawasan terhadap pemerintah, hingga upaya menjaga stabilitas politik nasional.
Namun, Puan mengakui masih banyak tantangan yang dihadapi DPR, termasuk keterbatasan waktu pembahasan legislasi, dinamika politik antar-fraksi, serta meningkatnya ekspektasi publik terhadap transparansi dan efektivitas kerja parlemen.
“Kami tidak menutup mata terhadap berbagai kekurangan yang ada. Justru hal ini menjadi refleksi bagi kami untuk bekerja lebih keras dan lebih baik, karena DPR sejatinya adalah rumah rakyat,” tambah Puan.
Puan berjanji, DPR ke depan akan semakin memperkuat mekanisme komunikasi dengan masyarakat, termasuk memaksimalkan fungsi reses agar aspirasi publik dapat langsung diserap dari daerah. Selain itu, DPR juga akan memperluas kanal digital untuk menampung kritik, saran, serta pengawasan publik.
Di akhir laporannya, Puan menekankan kembali bahwa amanah yang diberikan rakyat harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. Ia mengajak seluruh anggota DPR untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya.
“Kami akan terus berbenah. Kritik masyarakat bukanlah hal yang harus ditakuti, melainkan menjadi cermin bagi kami agar DPR benar-benar hadir sebagai wakil rakyat yang bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara,” tutup Puan.
Dengan sikap terbuka ini, DPR RI berusaha menunjukkan komitmen untuk memperkuat kepercayaan publik, sekaligus menjadikan momentum laporan kinerja sebagai sarana refleksi dan pendorong transformasi menuju parlemen yang lebih transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.(Red)