Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) 2025
![]() |
Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) 2025 |
Jakarta ,detik35.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memperkuat pembangunan serta rehabilitasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) sebagai langkah strategis meningkatkan produktivitas pertanian nasional. Program ini menjadi salah satu solusi inovatif dalam menghadapi tantangan kekeringan dan ketergantungan pada curah hujan, terutama di wilayah-wilayah tadah hujan.
JIAT memanfaatkan potensi air tanah melalui sistem pompa dan saluran distribusi untuk mengairi lahan pertanian yang sebelumnya sulit mendapatkan pasokan air. Dengan sistem ini, petani dapat menanam hingga tiga kali dalam setahun, sehingga produktivitas dan pendapatan mereka meningkat secara signifikan.
Salah satu contoh penerapan program JIAT terdapat di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni JIAT Blimbing. Pembangunan jaringan irigasi ini menelan biaya sekitar Rp578 juta, mencakup saluran sepanjang 172 meter yang melayani area pertanian seluas 14,5 hektare. Infrastruktur tersebut dilengkapi sumur dalam sedalam 100 meter, genset, panel pompa, serta jaringan distribusi sepanjang 4,67 kilometer dengan debit air 30 liter per detik, memastikan pasokan air tetap stabil sepanjang tahun.
Kehadiran JIAT Blimbing terbukti mampu meningkatkan luas tambah tanam, menekan biaya irigasi pribadi petani, dan memperkuat ketahanan pangan lokal. Program serupa kini tengah diperluas ke berbagai daerah lain seperti Provinsi Jambi, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah, di bawah koordinasi Balai Wilayah Sungai (BWS).
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pelaksanaan program JIAT merupakan bentuk nyata implementasi arahan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat kemandirian pangan nasional dan menyejahterakan petani.
“Presiden menekankan bahwa petani harus hidup sejahtera, dan pertanian kita tidak boleh lagi bergantung sepenuhnya pada hujan. Melalui JIAT, air irigasi dapat tersedia sepanjang tahun sehingga produktivitas pertanian meningkat,” ujar Dody Hanggodo dalam keterangan resminya.
Program JIAT menjadi bagian penting dari strategi nasional ketahanan pangan yang menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur pertanian berkelanjutan dan pemerataan akses air bagi seluruh wilayah Indonesia. Selain mendukung peningkatan produksi pangan, program ini juga menciptakan efek domino ekonomi di pedesaan melalui penyerapan tenaga kerja, peningkatan nilai jual hasil panen, serta penguatan kesejahteraan masyarakat tani.
Dengan langkah ini, pemerintah menunjukkan komitmen kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berdaulat pangan dan menegaskan sinergi antara infrastruktur, teknologi, dan kesejahteraan rakyat sebagai fondasi pembangunan nasional tahun 2025.(Redaksi)