Meski Dua Daerah Tetapkan KLB Keracunan, Program Makan Bergizi Gratis Tetap Dilanjutkan

Meski Dua Daerah Tetapkan KLB Keracunan, Program Makan Bergizi Gratis Tetap Dilanjutkan


Bandung – detik35.com - Kasus keracunan massal akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat dan Garut, Jawa Barat, yang memaksa pemerintah daerah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), tidak menghentikan langkah pemerintah pusat untuk tetap menjalankan program tersebut.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini tetap harus berjalan, karena sudah dinantikan banyak keluarga dan anak-anak sekolah di seluruh Indonesia.

 “Terkait dengan kegiatan MBG, saya tetap diperintahkan oleh Pak Presiden melakukan percepatan-percepatan karena banyak anak, banyak orang tua yang menantikan kapan menerima makan bergizi gratis,” ujar Dadan dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

Dadan menambahkan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program di lapangan. Evaluasi mencakup standar kebersihan, keamanan pangan, distribusi, hingga kualitas penyedia layanan katering agar kejadian serupa tidak terulang. Ia juga menegaskan bahwa program MBG hanya akan dihentikan bila ada instruksi langsung dari Presiden.

Kasus keracunan massal ini menjadi sorotan publik lantaran ribuan anak sekolah mengalami gejala mual, muntah, hingga harus mendapat perawatan medis usai mengonsumsi makanan dari program MBG. Pemerintah daerah di Bandung Barat dan Garut menetapkan status KLB sebagai bentuk penanganan cepat dan terukur.

Meski demikian, pemerintah pusat menegaskan komitmen kuat untuk melanjutkan program prioritas nasional ini, dengan memperketat pengawasan serta meningkatkan koordinasi dengan pihak daerah.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu janji utama Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas gizi anak Indonesia, mengurangi stunting, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.(Red)