Ketua Aliansi Gizi Nasional Marah Besar: “Hentikan Ulah Monyet dan Tikus Berdasi yang Mainkan Anggaran Pangan!”
![]() |
Ketua Aliansi Gizi Nasional Marah Besar: “Hentikan Ulah Monyet dan Tikus Berdasi yang Mainkan Anggaran Pangan!” |
Jakarta, detik35. Com -Ketua Aliansi Gizi Nasional (AGN), Dr. R. Dwi Hartanto, meluapkan kemarahan terhadap pihak-pihak yang dinilainya merusak upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas gizi masyarakat Indonesia. Ia menyebut masih ada “monyet dan tikus berdasi” yang bermain di balik program pangan dan gizi rakyat.9 Oktober 2025
Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/10/2025), Dwi menegaskan bahwa praktik penyimpangan anggaran, penurunan kualitas bahan pangan, hingga mark-up distribusi makanan bergizi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah publik.
“Kami geram. Program gizi ini bukan untuk dipermainkan. Setiap rupiah yang dialokasikan untuk makanan bergizi harus sampai ke anak-anak, ibu hamil, dan keluarga miskin — bukan ke kantong para tikus berdasi,” tegas Dwi dengan nada tinggi.
Menurutnya, temuan lapangan menunjukkan adanya indikasi penyimpangan pada sejumlah daerah terkait penyediaan bahan makanan bergizi dalam program nasional. Beberapa dapur penyedia bahkan ditemukan menggunakan bahan tidak layak konsumsi dan tanpa sertifikasi keamanan pangan.
“Bagaimana mungkin kita bicara soal generasi emas 2045 kalau hari ini anak-anak kita masih disuguhi makanan basi dan tidak bergizi karena kelalaian dan keserakahan?” ujarnya.
Aliansi Gizi Nasional mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh rantai distribusi pangan bergizi, mulai dari dapur penyedia hingga pihak pengelola anggaran di lapangan.
Dwi juga meminta Kementerian Kesehatan, Badan Pangan Nasional, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperketat pengawasan mutu bahan pangan. Selain itu, ia mengajak KPK dan Kejaksaan Agung ikut menindak oknum yang terbukti melakukan praktik korupsi di sektor gizi.
“Jangan biarkan ulah segelintir monyet dan tikus berdasi merusak masa depan bangsa. Gizi adalah pondasi kesehatan nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan melalui juru bicara gizi masyarakat, dr. Ayu Rahmawati, menyambut baik desakan AGN. Ia memastikan pemerintah terus melakukan perbaikan sistem pengawasan dan sertifikasi pangan bergizi di setiap daerah.
“Kami sudah menyiapkan langkah evaluasi rutin bersama dinas kesehatan dan BPOM daerah untuk memastikan keamanan dan mutu pangan tetap terjaga,” kata Ayu saat dikonfirmasi terpisah.
Pernyataan keras Ketua Aliansi Gizi Nasional ini menjadi sorotan publik di tengah meningkatnya kasus dugaan penyimpangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah. Pengawasan dan integritas menjadi kunci agar cita-cita perbaikan gizi nasional tidak berubah menjadi ladang korupsi.(Redaksi)
Tags:
Jakarta