Pekon Jagaraga Gelar Musdesus Pembentukan Koperasi Merah Putih

Lampung Barat – detik35. Com

Menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Pemerintah Pekon Jagaraga, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk pembentukan koperasi dan pemilihan kepengurusan Koperasi Merah Putih. Kegiatan berlangsung di Balai Pekon setempat pada Kamis (8/5/2025).

Dasar hukum pembentukan Koperasi Merah Putih mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, serta Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.

Sekretaris Kecamatan Sukau, Galih Joko Purnomo, yang hadir mewakili Camat, menjelaskan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan lembaga ekonomi yang ditujukan untuk desa dan kelurahan di seluruh Indonesia. Koperasi ini beranggotakan masyarakat desa dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui prinsip gotong royong, kekeluargaan, dan partisipasi bersama.

“Koperasi Merah Putih memiliki tujuh unit usaha, yakni apotek, klinik, simpan pinjam, kantor koperasi, pengadaan sembako, pergudangan atau cold storage, serta logistik. Selain itu, koperasi juga bisa mengembangkan usaha lain sesuai potensi masyarakat setempat,” terang Galih.

Ia menambahkan, kehadiran koperasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata, seperti menciptakan lapangan kerja, menekan kemiskinan ekstrem, hingga membantu pengendalian inflasi.

Sementara itu, Peratin Pekon Jagaraga, Nofianto, menyampaikan dukungan penuh atas arahan Presiden terkait pembentukan koperasi.

“Kami dari pemerintahan pekon sangat responsif dan mendukung penuh Instruksi Presiden Prabowo Subianto tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dan hari ini telah resmi kami bentuk,” ujar Nofianto.

Musdesus tersebut dihadiri berbagai unsur, mulai dari Ketua dan anggota LHP, Babinsa, Bhabinkamtibmas, pendamping desa, penyuluh pertanian lapangan, hingga tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.(Muhsandori)