"Itulah Yang Dianugerahkan Tuhan Kepada Septyana Eka Putri , Jhon Peter Haryanto dan Jennyfer Gladies Margaretha Anak Dari Pasutri Ranto Siregar Dengan Rita Rosalina Br Tambunan Yang Telah Menerima Sidi Minggu 27 Juli 2025 di Gereja GKP PASUNDAN Kota Bekasi Yang Dirayakan Keluarganya Secara Sederhana dan Hikmat di Kediamannya Perumahan Griya Setu Permai, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat."
Bekasi — detik35.com.
Dalam tradisi Gereja Protestan, upacara Sidi memiliki makna yang sangat penting sebagai peneguhan iman bagi anggota jemaat yang telah dianggap dewasa secara rohani. Sidi bukan sekadar seremoni, melainkan momen sakral yang menandai kesiapan seseorang untuk bertanggung jawab penuh atas imannya sendiri dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bergereja.
Secara etimologis, kata "Sidi" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "sempurna" atau "lengkap". Dalam konteks iman Kristen Protestan, istilah ini menggambarkan proses penyempurnaan iman seseorang setelah melalui masa pembelajaran agama atau katekisasi. Sidi menjadi penanda bahwa seorang jemaat telah melewati tahap penting dalam perjalanan spiritualnya.
Beberapa Makna Penting dari Sidi
1. Pengakuan Iman Dewasa
Sidi merupakan deklarasi terbuka bahwa seseorang telah menerima dan mengakui iman Kristen secara pribadi. Biasanya, hal ini dilakukan setelah seseorang dibaptis pada masa kanak-kanak dan kini menyatakan sendiri komitmennya kepada Kristus.
2. Tanggung Jawab Pribadi
Upacara ini menjadi simbol bahwa seseorang siap memikul tanggung jawab atas imannya sendiri, tidak lagi bergantung sepenuhnya pada bimbingan orang tua atau wali rohani.
3. Partisipasi Penuh dalam Gereja
Setelah mengikuti Sidi, jemaat diakui sebagai anggota penuh yang memiliki hak dan kewajiban setara dengan anggota dewasa lainnya. Termasuk di dalamnya adalah hak untuk ikut serta dalam Perjamuan Kudus dan aktif dalam berbagai pelayanan gerejawi.
4. Kesaksian Iman di Hadapan Jemaat
Sidi juga menjadi kesempatan bagi peserta untuk bersaksi tentang keyakinan dan komitmen mereka kepada Kristus di hadapan jemaat sebagai wujud keteladanan iman.
5. Penyempurnaan Iman
Dalam pemahaman Protestan, Sidi melengkapi sakramen baptisan dan menjadi momen peneguhan kedewasaan rohani yang mengantar seseorang untuk hidup sebagai pengikut Kristus yang bertanggung jawab.
Proses Pelaksanaan Sidi
Proses menuju Sidi terdiri dari tiga tahapan utama:
Katekisasi
Calon peserta Sidi mengikuti pelajaran agama atau katekisasi yang diadakan oleh gereja. Materi yang diajarkan mencakup pengenalan terhadap Alkitab, pengakuan iman, serta dasar-dasar ajaran Kristen Protestan.
Pengakuan Iman
Setelah menyelesaikan masa katekisasi, peserta diminta untuk menyatakan pengakuan iman secara terbuka di hadapan pendeta dan jemaat, sebagai bentuk penerimaan pribadi terhadap ajaran Kristus.
Peneguhan Iman
Upacara puncak ditandai dengan doa dan penumpangan tangan oleh pendeta sebagai bentuk peneguhan dan pengakuan resmi sebagai anggota jemaat dewasa.
Melalui Sidi, gereja tidak hanya menyambut anggota baru dalam kedewasaan rohaninya, tetapi juga memperkuat semangat pelayanan dan partisipasi aktif umat dalam kehidupan bergereja. Momen ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan iman seorang Kristen untuk hidup seturut ajaran Kristus dan menjadi terang di tengah masyarakat. (Pas/Red)