-->

Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Skandal Dana BOS Diduga Ditutup-tutupi, LSM Siap Laporkan SMK Vidya Sasana ke APH

| June 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-21T06:43:04Z

KARIMUN – detik35. Com

SMK Vidya Sasana, salah satu sekolah kejuruan swasta di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, tengah menjadi sorotan. Pasalnya, pihak sekolah dinilai "sok bersih" setelah mengabaikan surat klarifikasi dan konfirmasi yang dikirimkan oleh LSM Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (Forkorindo) terkait dugaan penyimpangan penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari tahun 2022 hingga 2024.


LSM Forkorindo mengungkapkan bahwa surat permintaan klarifikasi telah dilayangkan secara resmi dua pekan lalu. Namun hingga kini, tidak ada respons maupun jawaban dari pihak sekolah, baik secara tertulis maupun lisan. Hal ini dinilai sebagai bentuk ketertutupan dan sikap tidak transparan terhadap penggunaan anggaran negara yang seharusnya bisa diakses publik.


 “Kami hanya ingin meminta penjelasan secara terbuka tentang penggunaan Dana BOS, karena berdasarkan data awal, ada indikasi penggunaan yang tidak sesuai juknis,” ungkap , Sabtu (21/6/2025).


Dalam surat tersebut, Forkorindo mempertanyakan beberapa komponen dana BOS, antara lain: honorarium guru tidak tetap, pengadaan alat praktik siswa, hingga pengeluaran rutin yang dinilai tidak rasional. Namun, pihak SMK Vidya Sasana terkesan menutup diri dan menghindari klarifikasi.


Lebih lanjut, Ketua LSM Forkorindo Kabupaten Karimun, Edward Simanjuntak, mengungkapkan pernyataan yang lebih mengejutkan. Ia mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari sumber internal sekolah, kepala sekolah justru menyatakan bahwa surat dari LSM Forkorindo tidak perlu ditanggapi.


“Kami mendapat informasi dari orang dalam bahwa Kepala Sekolah mengatakan ‘gak usah digubris, itu surat gak penting’. Ini jelas mencerminkan sikap arogan dan tidak menghargai fungsi kontrol sosial,” tegas Edward.


Menurutnya, sikap kepala sekolah tersebut sangat mencederai prinsip transparansi dan akuntabilitas publik, terutama karena sekolah turut menerima dana dari anggaran negara. Edward menambahkan, pihaknya sedang menyusun laporan pengaduan resmi kepada Inspektorat Daerah dan Kejaksaan Negeri Karimun untuk meminta audit menyeluruh terhadap penggunaan dana BOS di SMK Vidya Sasana.


“Kami akan dorong audit investigatif. Bila perlu, kami buka semua data ke publik. Jangan ada yang coba main-main dengan uang pendidikan,” imbuhnya.


Forkorindo juga menyatakan akan melibatkan jaringan pengawasan di tingkat provinsi dan nasional guna memastikan kasus ini tidak berakhir di meja mediasi semata.


Hingga berita ini diturunkan, pihak SMK Vidya Sasana belum memberikan pernyataan resmi. Upaya konfirmasi awak media melalui sambungan telepon kepada kepala sekolah juga belum membuahkan hasil.(Red) 

×
Berita Terbaru Update